Tuesday, 17 October 2017

PERBEDAAN BAJU ADAT MADURA DAN PONOROGO ( SERUPA TAPI BEDA )

Posted by Unknown on Tuesday, 17 October 2017

 
==========================================================================



Pakaian Tradisi Adat Jawa Ponoragan, Kabupaten Ponorogo ,pakaian resmi.
nama pakaian bagian atas baju wakthung dan baju kuthungan, bagian bawah
Celana gombor maro gares.

perlengkapan pakaian

Bagian kepala memakai tutup kepala: Blangkon Ponoragan terbuat dari kain batik, berwarna hitam atau biru, motifnya cemukiran, namanya udeng cemukiran dan lain-lainnya bermotif kembang melati merata di tepi ikat kepala, namanya udeng gadung melati

Topi Ponorogo ada 2 macam yaitu,
1. Peci Pacal Gowang, yaitu bentuk tutup kepala yang krowak atau ber- lobang di bagian belakang kepala dan dipakai sete­lah memakai ikat kepala (udeng)
2. Peci-Dines Bentuk tutup kepala ini seperti topi kondektur kereta api dan di bagian muka terdapat hiasan ber­bentuk krown (mahkota). Bahannya kain dril yang tebal, berwarna hitam. Fungsi pada jaman dahulu untuk pakaian pengantin laki-laki.

   Bagian atas memakai Baju wakthung, artinya krowak di buthung atau krowak di bagian punggung.Baju kuthungan ialah baju bagian dalam yang berlengan pen- dek dan memakai gulon atau krah.

Bagian bawah Celana gombor maro gares, yaitu celana yang panjang­nya hanya setengah lutut.
Celana gombor ini ada 2 macam yaitu, Celana gombor maro gares dan Celana gombor dingkik’ an, seperti celana gombor maro gares tetapi di samping dengkul ada kancing 3 biji.

Sabuk ubet, bahan sabuk ubet ini adalah kain hitam, tidak ber­motif, dengan ukuran panjang ± 1 meter dan lebar ± 20 cm berbentuk panjang.

Alas kaki Unsur perlengkapan bagian kaki memakai alas kaki, disebut selop atau eripu, dengan bahan dan kulit, ber­warna hitam polos.




Baju Sakera Madura
Perlengkapan pakaian


Bagian kepala :
Odheng santapan, bahan kain batik biasa, motif telaga Biru atau Storjoan, Warna merah soga.
Odheng tapoghan, bahan kain batik biasa, motif bunga atau lidah api. warna merah soga.
Ikat kepala yang berbentuk segitiga, hanya di bagian atas kepala tidak tertutup.

- Baju Pesa’an - polos Warna hitam, ukuran serba longgar
- celana lebar, menyerupai sarung bila dibentangkan, panjang celana sampai mata kaki.
- SarUng Bahan - sarong Samarinda memakai bahan sutra sedang sarUng plekat terbuat dari katun. Motif LAIN sarUng bermotif kotak-kotak besar ± 5 cm, warna sarong samarinda berwarna menyolok memakai benang emas.
- Sedang sarUng plekat berwarna dasar putih dengan kotak-kotak berwarna biru atau hijau.
- Ikat pinggang sabbuk katemang Raja atau sabbuk katemang kalep, bahan kulit sapi, motif polos, warna coklat atau hitam, ukuran seperti pada umumnya ikat pinggang yang lain, bentuk lebar ada kantung di depannya untuk menyimpan uang.

************** JELASNYA :
- Baju Sakera ini terdiri dari baju serta celana hitam longgar dengan kaos garis-garis merah putih atau merah hitam. Selain itu ada lagi pelengkapnya, yaitu tutup kepala, kain sarung, dan ikat pinggang. Pakaian ini biasa dipakai oleh para laki-laki untuk busana sehari-hari maupun resmi.

Pesa’an dan Gomboran

- Baju hitam longgar yang dipakai disebut pesa’an. Biasanya pesa’an ini digunakan oleh guru agama atau molang. yang lebih menjadi ciri khas adalah pesa’an warna hitam. Sedangkan celananya disebut gomboran.

- Warna hitam melambangkan sikap gagah dan pantang menyerah. Ini merupakan sifat kerja khas dari rakyat Madura.

- Sedangkan bajunya yang serba longgar melambangkan kebebasan dan keterbukaan orang Madura. - Selain itu, bentuk bajunya yang sederhana melambangkan kesederhanaan.

- Makna kaos merah putih
kaosnya yang bermotif garis dengan warna merah hitam atau merah putih. gaya kaos ini terinspirasi dari pakaian pelaut Eropa. Meskipun begitu, kaos ini mempunyai makna tersendiri untuk rakyat Madura.

- Garis-garis merah dan putih atau merah dan hitam memperlihatkan sikap tegas yang dimiliki orang Madura. Mereka juga mempunyai semangat juang yang tinggi dalam menghadapi segala hal.

                                                                        Mochtadin si beted




Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment