Jerman, Sejarahnya dan penyatuan kembali jerman
Jerman dan Sejarahnya
sebagai suatu negara modern dianggap baru dimulai semenjak terbentuknya Konfederasi Jermanpada tahun 1915 yang dimotori oleh Kerajaan Prusia. Namun, kawasan ini telah memainkan banyak peran penting, terutama dalam sejarah Eropa, sejak masa prasejarah (pra-Romawi). Wilayah yang sekarang menjadi wilayah Republik Federal Jerman telah dihuni oleh berbagai kelompok masyarakat berbagai etnik, bahkan Homo neanderthalensis, sejenis primata hominid yang sangat dekat kekerabatannya dengan manusia (Homo sapiens).
Periodisasi
Masa prasejarah Jerman dianggap sebagai masa sebelum kedatangan bangsa Romawi yang kemudian menuliskan berbagai catatan mengenai wilayah itu.
Catatan sejarah mengenai wilayah yang sekarang disebut Jerman dimulai sejak adanya laporan-laporan Romawi dan Yunani mengenai kaum biadab ("Barbar") yang mendiami bagian utara Pegunungan Alpen. Masa ini dapat disebut sebagai era protosejarah.
Era sejarah dimulai sejak abad ke-5, berbagai kaum feodal yang dikenal sebagai Kekaisaran Suci Romawi, yang membentang selama hampir 10 abad, dari abad ke-9 sampai tahun 1806. Pada masa kejayaannya, teritori kekaisaran ini mencakup wilayah modern Jerman, Austria, Slovenia, Ceko, Polandia Barat, Perancis timur, Swiss, dan Italia utara modern. Setelah pertengahan abad ke-16, ketika kehilangan banyak teritori bangsa non-Jerman, kekaisaran ini disebut sebagai "Kekaisaran Romawi Suci Bangsa Jerman".
Perang Napoleon mengubah alur sejarah, dari orientasi feodalisme menjadi negara militeristik, dengan terbentuknya Konfederasi Jerman tahun 1815–1866,Kekaisaran Jerman tahun 1871–1918, dan Republik Weimar tahun 1919–1933. Setelah pemerintahan Jerman Nazi Adolf Hitler tahun 1933–1945 yang membawa kehancuran bangsa ini dalam Perang Dunia II, muncullah Republik Federal Jerman (Jerman Barat) dan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) sebagai simbolPerang Dingin, hingga Jerman bersatu kembali pada tahun 1990.
Prasejarah jerman
Bukti tertua peninggalan penghuni wilayah yang sekarang disebut Jerman pertama kali ditemukan di daerah lembah Sungai Neckar di dekat Heidelberg, tepatnya di Gemeinde Mauer, Rhein-Neckar-Kreis, Baden-Württemberg, yaitu rahang bawah dari makhluk sejenis manusia yang dikenal sebagai Homo heidelbergensis (berusia sekitar 600.000 hingga 500.000 tahun). Selanjutnya ditemukan sisa-sisa dari Homo steinheimensis, yang terkenal adalah tombak dari Schöningen. Dari H. heidelbergensis muncul keturunannya, yang disebut Homo neanderthalensis, yang sisa-sisanya berusia sekitar 130.000 tahun, di kala Eropa mulai memasuki Zaman Es terakhir. Mereka bertahan selama 100.000 tahun, sebelum akhirnya punah.
.
.
Tanda-tanda penghuni baru muncul setelahnya, dengan berbagai temuan yang diduga berasal dari peninggalan manusia Cro-Magnon. Perkembangan peradaban dengan tingkat budaya Batu Baru (Neolitikum) dibawa penghuni-penghuni selanjutnya. Mereka diketahui telah mengenal perladangan, peternakan, dan mulai menetap. Selanjutnya ditemukan sisa-sisa perkembangan kemampuan perundagian (ditemukan lembaran logam dengan sapuan emas dari masa Zaman Perunggu dan gambaran langit di Sachsen-Anhalt. Peninggalan berusia 2000 tahun SM ini menunjukkan adanya pengetahuanastronomi dasar.
jerman di bawah kekuasaan romawi
Memasuki periode protosejarah Jerman — di kala berita-berita luar menyebut tentang adanya bangsa lain (Jerman), tetapi belum ada sumber langsung dari yang bersangkutan —, sumber-sumber Yunani Kuno dari sekitar abad ketiga Sebelum Masehi menyebut ada bangsa barbar (biadab) yang menghuni wilayah barat Sungai Rhein sebagai "orang Kelt" dan yang menghuni sisi timur (atau tepatnya di utara Laut Hitam) sebagai "orang Skythia". Poseidonios dari Yunani (sekitar tahun 80 SM) yang pertama kali menyebut mengenai "orang Jerman" yang menghuni wilayah di antara hunian orang Kelt dan Skythia. Ketiga penggolongan ini kemudian dipakai oleh Julius Caesar.
Dari hasil peninggalan arkeologi, orang Kelt diketahui telah menghuni sisi timur Rhein di bagian hulu dan tengah Jerman (Baden-Wuerttemberg, Bayern, sertaHessen) pada masa pra-Romawi (sampai paruh kedua abad I Sebelum Masehi, sebelum serangan Julius Caesar). Sisa-sisa peninggalan pemukiman mereka ditemukan di daerah tepian Sungai Neckar, Rhein, Lahn, dan sebagainya. Temuan itu berupa berbagai peralatan sehari-hari dan artefak-artefak pemujaan ditemukan, namun tidak dijumpai sisa-sisa bangunan.
Orang Jermanik kebanyakan menghuni bagian utara, setelah mereka bermigrasi dari Skandinavia. Pada masa selanjutnya, tidak jarang kemudian orang Jermanik dan Kelt hidup berdampingan, terbukti dari adanya berbagai peninggalan dari kedua kebudayaan ini .
Perlawanan Arminius dan pengaruh Romawi
Salah satu di antara banyak pemimpin Germanik itu adalah Arminius (Hermann der Cherusker, menurut Martin Luther), dari suku Cheruski. Ia diangkat sebagai perwira pasukan Romawi dan bertugas di beberapa medan pertempuran di wilayah Eropa timur, Ketika ia kembali pada tahun 8 Maseh , ia membentuk pasukan , Pertempuran pertama terjadi pada tahun 9 M, yang mengakibatkan gugurnya jendral Romawi, Quinctilius Varus, dan kepalanya dipenggal.Pertempuran-pertempuran berikutnya terjadi hingga 16 Masehi , Sepeninggal Arminius (21 M), yang menurut Tacitus "dibunuh oleh saudaranya", suku-suku Germanik kembali saling berperang hingga orang Romawi kembali dapat menguasai wilayah selatan dan barat dan mendirikan Provinsi Germania Inferior ("Germania Hilir"), Germania Superior ("Germania Hulu"), dan Raetia. Selain itu, orang Romawi membangun tembok panjang (dikenal sebagai "Limes") untuk membatasi wilayahnya dan melindungi diri dari serangan-serangan kaum Jermanik. Sisa-sisa Limes ini masih dapat ditemukan pada masa sekarang, memanjang dari tepi Sungai Rhein di Hessen sebelah barat hingga di dekat Passau di Bayern. Sisa-sisa Limes sekarang menjadi Warisan Dunia UNESCO.
Pada masa inilah budaya Romawi diadopsi oleh puak-puak Germanik, baik yang tinggal di dalam maupun di luar wilayah taklukan. Banyak kata-kata Romawi dipinjam ke dalam bahasa-bahasa Jerman. Selain itu, orang-orang Jermanik mulai mampu mengorganisasi diri secara politik.
Penyatuan
kembali Jerman
Selepas pemilihan umum
bebas pertama Jerman Timur pada tanggal 18 Maret 1990, rundingan di antara
Jerman Timur dan Jerman Barat selesai dalam satu kesatuan perjanjian, manakala
rundingan di antara Jerman Timur dan Jerman Barat serta empat kuasa pendudukan menghasilkan
kononnya "Perjanjian dua tambah empat" yang menegaskan kedaulatan
penuh kepada negara kesatuan Jerman.
Negara
Jerman yang telah bersatu menjadi anggota Komunitas Eropa (kemudian Uni Eropa)
dan NATO. Istilah "Penyatuan kembali" digunakan berbeda dengan persatuan awal negara Jerman pada tahun 1871. Walaupun biasanya
disebut dengan istilah "Penyatuan kembali", ia sebenarnya suatu
"penyatuan" bagi negeri Jerman kepada satu entitas yang lebih besar,
yang tidak pernah ada sebelum ini (lihat Sejarah
Jerman). Para politisi Jerman sendiri menghindari pemakaian istilah
seperti ini dan lebih suka menyebutnya sebagai die Wende.
Latar belakang
Setelah
berakhirnya Perang Dunia II di Eropa, Ibu
kota lamaBerlin, sebagai pusat
Dewan Kontrol Tentara Sekutu sendiri dibagi menjadi empat zona. dari tahun 1947,
kedatangan Perang Dingin menyebabkan Perancis, Britania Raya dan Amerika Serikat
menggabungkan zona-zona mereka ke dalam Republik Federal Jerman (dan Berlin Barat)
pada 1949.
wilayah-wilayah timur Pomerania dan Silesia, serta separuh
dari pada selatan Prusia Timur, diberikan kepada Polandia dan separuh daripada
utara Prusia Timur (kini dikenal sebagai Kaliningrad Oblast) diberikan kepada
Uni Soviet.
Rencana pertama untuk menyatukan bagian-bagian wilayah Jerman diajukan oleh Josef Stalin pada 1952 di bawah syarat-syarat sebagaimana yang kemudian diambil untuk Austria
Rencana pertama untuk menyatukan bagian-bagian wilayah Jerman diajukan oleh Josef Stalin pada 1952 di bawah syarat-syarat sebagaimana yang kemudian diambil untuk Austria
Mulai
1949 dan seterusnya, Republik Federal Jerman dibangun menjadi suatu negara
barat kapitalis dengan sebuah "ekonomi pasar sosial" dan pemerintahan
demokratis berparlemen Pertumbuhan ekonomi berpanjangan bermula dalam
1950 dan menghasilkan satu "keajaiban ekonomi" 30-tahun . Pelarian
orang Jerman Timur ke negara non-komunis melalui Berlin Barat menyebabkan
Jerman Timur menegakkan satu sistem penjagaan perbatasan ketat (yang mana Tembok Berlin adalah bagian darinya) pada 1961 untuk mencegah pelarian massal ini.
Pemerintahan
Jerman Barat dan sekutu NATO-nya pada mulanya tidak mengakui Republik
Demokratis Jerman (Jerman Timur) atau Republik Rakyat Polandia, mengikut Doktrin
Hallstein. Hubungan antara Jerman Timur dan Jerman Barat senantiasa
dingin sehingga Kanselir Barat Willy Brandt melancarkan pemulihan hubungan baik
yang kontroversial dengan Jerman Timur (Ostpolitik) pada tahun 1970-an.
Berakirnya pemisahan
Pada pertengahan tahun 1980-an Penyatuan
kembali Jerman oleh rakyat Jerman Barat dan Timur secara luas dianggap sebagai
suatu cita-cita atau harapan tinggi tak terhingga yang sulit dicapai. Pada
bulan Agustus 1989, pemerintahan reformis Hongaria menghilangkan peraturan
ketat di perbatasannya dengan Austria dan pada September lebih dari 13.000
warga Jerman Timur bisa melarikan diri ke Barat melalui Hongaria. Pada
tanggal 6–7 Oktober 1989, Gorbachev melawat Jerman Timur untuk memperingati
hari ulang tahun Jerman Timur yang ke-40 dan mendorong para pemimpin Jerman
Timur untuk menerima perubahan.
Pada tanggal 18 Maret 1990 pemilihan umum bebas pertama dan
satu-satunya dalam sejarah Jerman Timur telah dilaksanakan. Pemerintahan yang
dipilih diberi mandat utama untuk berunding dengan Jerman Barat masalah
persatuan dan membubarkan dirinya sendiri. Seorang ahli ideologi ternama Jerman
Timur dalam 1989, menyatakan "Polandia akan tetap menjadi Polandia
meskipun komunisme runtuh . Di bawah Perdana Menteri Lothar
de Maizière, Jerman Timur berunding dengan Jerman Barat, Britania Raya,
Perancis, Amerika Serikat dan Uni Soviet mengenai syarat-syarat untuk Penyatuan
kembali Jerman.
Karena
keberatan Uni Soviet bahwa Jerman Timur ditarik menjadi anggota NATO, maka
sebuah perjanjian dibuat bahwa Jerman yang bersatu boleh tetap menjadi anggota
NATO, namun tentara NATO tidak boleh ditaruh di Jerman Timur. tanggal 18 Mei 1990 untuk Uni Ekonomi, Sosial dan
Moneter yang berlaku mulai tanggal 1 Juli 1990. Pada tanggal 23 Agustus, Volkskammer (Parlemen Jerman Timur) mengesahkan
tanggal 3 Oktober 1990 sebagai tanggal bergabungnya Jerman Timur dengan Jerman
Barat.
Einigungsvertrag ("Perjanjian Persatuan") telah ditanda tangani
pada tanggal 31 Agustus 1990 oleh wakil-wakil Jerman Barat dan Jerman Timur.
Pada tanggal 12 September 1990 Perjanjian Penyelesaian Akhir yang Berkenaan
dengan Negara Jerman ("Perjanjian Dua tambah Empat") telah
ditandatangani dan secara resmi mendirikan ulang kedaulatan kedua negara
Jerman.
Efek penyatuan ulang
Biaya persatuan ulang telah menimbulkan suatu beban yang berat
kepada ekonomi Jerman dan telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Jerman
menjadi tersendat-sendat Sebab utama untuk biaya yang sangat besar ini
adalah lemahnya ekonomi Jerman Timur, khususnya jika diperbandingkan dengan
Jerman Barat; lalu nilai tukar di antara mata uang Jerman Timur dan Jerman
Barat yang secara artifisial ditinggikan demi alasan politik, Walaupun
dilakukan investasi besar-besaran oleh Jerman Barat, banyak perusahaan Jerman
Timur hancur ketika harus bersaing dengan Jerman Barat.
Selama tahun 1980-an,
ekonomi kapitalis Jerman Barat menjadi makmur, sedangkan ekonomi komunis Jerman
Timur merosot. Industri
yang dulu tidak perlu bersaing karena didukung oleh pemerintah Jerman Timur
harus diswastanisasikan.
Sebagai
akibat daripada persatuan ulang, kebanyakan mantan daerah Jerman Timur telah
kehilangan industrinya, dan menyebabkan suatu pengangguran yang sebesar.
Mochtadin si beted
No comments:
Post a Comment