Sunday, 3 September 2017

Gaya bahasa ( MAJAS )

Posted by Unknown on Sunday, 3 September 2017

Majas adalah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang di pakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran dari sang pengarang. Majas di bagi menjadi beberapa macam  yakni majas Perulangan ,majas pertentangan , majas perbandingan , majas pertautan
1.   Gaya bahasa  perulangan
Adalah ungkapan gaya bahasa yang menegaskan pernyataan dengan tujuan peningkatan pengaruh dan kesan tertentu terhadap pembaca atau pendengar. Dan majas ini ter bagi menjadi  5  yaitu :
a.    Majas aliterasi
Adalah gaya bahasa yang mempunyai kata-kata dengan penggalan kata yang sama pada suku kata yang pertama. Penggunaan gaya bahasa ini biasanya pada puisi atau karya sastra lainnya yang mempunyai tuntutan dalam hal irama.
Contohnya : perjalanan orang itu lakasana pengelana yang menyusuri lautan pasifik
b.    Majas pleonasme
Adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan. Hal ini ditujukan sebagai bentuk penegasan terhadap arti kata tersebut
Contohnya : Kami mendongakkan kepala ke atas untuk melihat atraksi pesawat milik TNI AD Kata ”ke atas” sebenarnya tidak dibutuhkan karena kata “mendongakkan” sudah menunjukkan arahnya ke atas.
c.    Majas Antanaklasis
Ialah merupakan majas yang memuat pengulangan kata akan tetapi mempunyai makna yang berbeda. Jadi misalkan ada dua kata yang diulang maka kata pertama yang disebut mempunyai makna yang berbeda dengan kata kedua.
Contohnya : Kepala divisi sumber daya manusia di kantor ini selalu menyiapkan buah tangan untuk anak buahnya ketika sedang tugas ke luar negri
Buah tangan bermakna oleh-oleh, sedangkan anak buah adalah karyawan atau pegawai.
d.    Majas Repetisi
Sesuai dengan namanya, majas repetisi ialah majas yang memuat perulangan kata, frasa, atau klausa yang masih terkait satu sama lain. Perulangan ini ditujukan untuk menegaskan makna dalam kalimat tersebut
Contohnya : Semua yang kurencanakan selalu gagal, semua yang kurencanakan selalu tidak disetujui, dan semua yang kurencanakan selalu saja diprotes.
Pengulangan pada kalimat tersebut adalah penggalan “semua yang kurencanakan”. Pengulangan ini ditujukan untuk menegaskan hal yang dituliskan setelah penggalan kalimat yang diulang.
e.     Majas paralelisme.
Ialah merupakan gaya bahasa yang menggunakan kesejajaran antara dua hal dalam menyatakan suatu hal. Pengungkapan analogi dua hal ini ditujukan untuk menegaskan hal yang dimaksud.
Contohnya : Ibu bekerja siang dan malam hanya untuk keluarga.
Majas paralelisme dalam kalimat tersebut dinyatakan dalam “siang dan malam”. Dua kondisi ini saling bertentangan dan digunakan untuk menegaskan penggalan kalimat “Ibu  bekerja”.

a.    Majas Metafora
Adalah gabungan dua hal yang berbeda membentuk suatu pengertian yang baru
Contohnya : Raja siang , Kambing hitam , dan lain-lainnya
b.    Majas alegori
Adalah cerita yan di gunakan sebagai lambing yang di gunakan untuk pendidikan
Contohnya : anjinh dan kucing , kelinci dan kura-kura ,  kambing dan kerbau dan sebagainya
c.    Majas personifikasi
Adalah gaya bahasa yang membuat benda mati se olah – olah hidup memiliki sifat manusia
Contohnya : kereta api itu meraung-raung di malam yang gelap .. dan lain sebagainya
d.    Majas perupamaan
Suatu perbandingan dua hal yang berbeda , namun di nyatakan sama.
Contohnya : Seperti  menyulam di kain lapuk
                   Bagaikan hari mau pulang kelaparan
e.    Majas antilesis
Adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan.
Contohnya : semua kebaikan ibunya di balas dengan keburukan yang menyakitkan.


3 . Gaya Bahasa Pertentangan
a.    Majas hiper bola
Adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih-lebihkan
Contohnya : ibu itu ter kejut setengah mati ketika melihat anaknya tidak naik kelas.
b.    Majas Ironi
Adalah gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus
Contohnya : ointar sekali kau membuang sampah sembarangan
c.    Majas Litotes
Adalah gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu yang baik menjadi bersifat negative
Contohnya : mampirlah sebentar di gubuk saya ( padahal rumahnya bagus )

4 Gaya bahasa Pertautan
   Ialah ”Kata-kata berkias yang bertautan (berasosiasi) dengan gagasan, ingatan atau kegiatan panca indra pembicara atau penulisnya”. Majas pertautan dibagi menjadi 9, diantaranya 
a.    Majas Metonimia
Ialah sebuah majas yang menggunakan sepatah-dua patah kata yang merupakan merek, macam atau lainnya yang merupakan satu kesatuan dari sebuah kata. 
Contohnya :  Perjalanan menuju India Ia tempuh dengan Garuda. (pesawat)
                      Dia tidak bisa bekerja dengan fokus kalau tidak menghisap sampoerna mild.( rokok )\
b.    Majas sinekdoke dibedakan menjadi dua, pars pro toto dan totem pro parie. Pengelompokkan ini didasarkan pada bentuk pengungkapan ykalimat yang dibentuk. Majas sinekdoke dikelompokkan ke dalam majas perbandingan dilihat dari bentuk kalimatnya. Sedang dikelompokkan ke dalam majas pertautan jika dilihat dari penyampaian maknanya. Seperti dalam majas metonimi, majas sinekdoke memainkan hubungan antar acuan sebagai komponen makna. Makna yang diungkapkan oleh kata yang digunakan dapat merujuk pada kata lain karena memiliki hubungan acuan. 
-        Pars pro toto
Merupakan majas sinekdoke yang mengungkapkan sebagian untuk menyatakan keseluruhan. 
Contohnya :  Kemana saja kau sudah satu minggu tak menampakkan batang hidung. Ibu wali kelas mencarimu, menanyaimu kemana – mana namun tak ada satupun yang tahu.
-        Totem pro parie
Kebalikan dari pars pro toto, totem pro parie merupakan majas sinekdoke yang mengungkapan keseluruhan untuk mengaitkan dengan sebagian dari sesuatu bagian.
Contohnya : Dalam kurun waktu sepuluh tahun, Indonesia telah berhasil melunasi hutang – hutang di bank dunia, sungguh prestasi yang sangat membanggakan.
                                                                               By “ mochtadin si beted










Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment