Sunday, 3 September 2017

Peri dan kebaikan hati Sheila

Posted by Unknown on Sunday, 3 September 2017

Peri dan kebaikan hati Sheila

Konon cerita di  sebuah desa, ada seorang anak perempuan yang baik dan polos bernama Sheila. Ibunya selalu mengingatkannya agar tak terlalu jauh masuk ke hutan. Sheila sering datang ke
tempat perbatasan kabut di hutan. Setiap kali Sheila pergi bermain, ibunya selalu membekalinya dengan sekantong kue, permen cokelat, dan sebotol jus buah. Sampailah di sebuah pohon yang besar  serta rindang Di sana, Sheila duduk di bawah pohon besaritu dan menikmati bekal yang di berikan oleh ibunya dari rumah.
Seperti biasanya sesampai di bawah pohon itu Sheila duduk menikmati bekalnya. Tiba-tiba, Sheila merasa ada beberapa pasang mata memerhatikannya. la memandang berkeliling untuk mencari tahu. Namun, ia tak meliihat siapa-siapa, kemudian Sheila berteriak dan memanggil ,.“Heil Siapa pun itu, keluarlah. Jika kalian mau, kalian boleh makan kue bersamaku,” teriak Sheila.
Dan akhirnya Mendengar tawaran Sheila, tiga peri muncul di depan Sheila. Tubuh mereka hanya separuh tinggi badan Sheila. Mereka memiliki sayap di punggung dan telinga mereka berujung lancip. Peri-peri itu bernama Pi  pea, dan Pop. Ketiga peri itu bersaudara. Mereka mau menikmati kue bersama Sheila.
Suatu hari, Sheila bertanya kepada ketiga temannya para peri tersebut, “Pi, Pea, dan Pop. Mengapa ada daerah berkabut di hutan ini ,  tanya Sheila penuh rasa ingin tahu. , Mendengar pertanyaan Sheila, ketiga peri ragu untuk memberi tahu Sheila. Setelah berpikir sejenak, akhirnya mereka memberitahu rahasia hutan berkabut ini.
“Para peri tinggal di balik hutan berkabut, ,Kabut itu adalah pelindung agar tak seorang pun dapat masuk ke wilayah kami tanpa izin., Kami adalah peri penjaga daerah berkabut. Jika kabut menipis, kami akan meniupkannya lagi. Jika ada tamu yang tak diundang masuk ke wilayah kami, kami membuatnya tersesat,” jelas Pi, Pea, dan Pop.
“Bisakah aku datang ke negeri kalian,tanya Sheila ,
Ketiga peri berdiskusi. “Kami akan mengusahakannya,” kata para peri tersebut
Tak lama kemudian, Sheila diajak Pi, Pea, dan Pop ke negeri mereka. Hari itu, Sheila membawa kue, cokelat, dan membawa banyak permen ,Sebelum para peri mengajak ke wilaqyah paqra peri  Sheila didandani seperti peri oleh ketiga temannya para peri itu agar bisa mengelabui pare peri lain. karena, manusia dilarang masuk ke wilayah peri.
Ketiga peri teman Sheila juga memberi Sheila kacamata khusus pada Sheila. Dengan kacamata itu, Sheila dapat melihat dengan jelas., Kemudian, dengan bimbingan Pi, Pea, dan Pop, akhirnya Sheila sampai ke negeri peri.
Di sana, banyak rumah mungil yang bentuknya aneh-aneh.
Ada rumah berbentuk jamur, berbentuk sepatu, bahkan ada yang berbentuk teko. Pakaian mereka seperti kostum karnaval. Kegiatan para peri pun bermacam-macam. Ada yang mengumpulkan madu, bernyanyi, membuat baju dari kelopak bunga, dan sebagainya. Semua tampak riang gembira.
Sheila sangat senang. la diperkenalkan pada anak peri lainnya. Mereka sangat terkejut mengetahui Sheila adalah manusia. Namun, mereka senang dapat bertemu dan berjanji tidak akan memberi tahu ratu para peri.
Tiba-tiba, ratu para peri datang.
“Siapa itu  tanyanya penuh selidik. ,Ratu, ;;  dia adalah teman hamba dari hutan utara,” jawab Pop ketakutan.
Sang ratu memerhatikan Sheila dari ujung rambut sampai ujung kaki. Setelah itu, si ratu peri hendak  pergi. Namun sayang,secara tidak sengaja cuping telinga palsu Sheila copot. sang ratu melihat hal itu dan si ratu peri murka.
Manusia, Bagaimana ia bisa sampai ke wilayah kerajaan peri ini , Siapa yang membawanya’’’ teriak sang ratu.
Po, Pea, dan Pop maju ke depan dengap gemetar. “Kami, Ratu,” jawab mereka gugup.Namun, sebelum Ratu Peri memarahi Po, Pea, dan Pop, Sheila berkata, “Mereka tidak bersalah, Ratu. Akulah yang memaksa mereka agar membawaku kemari.”
“Kalau begitu, kau harus dihukum menggantikan mereka,” ucap sang ratu.
Sheila dimasukkan ke dalam panci raksasa. la akan direbus selama setengah jam. Namun, Sheila ternyata tidak apa-apa.

Ternyata, kebaikan hati Sheila membuat ia lolos dari hukuman. Akhirnya, ia diperbolehkan pulang dan tiga teman perinya bebas dari hukuman. Ratu para peri membuat Sheila mengantuk dan tertidur. la menghapus ingatan Sheila tentang negeri peri.
                                                                                                     Mochtadin si beted

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment