Sunday, 3 September 2017

Rowland Hill Sang Bapak perangko dunia

Posted by Unknown on Sunday, 3 September 2017

Rowland Hill Sang Bapak perangko dunia


Rowland Hill lahir pada tanggal 3 Desember 1795 di Kidderminster, Inggris dari keluarga Thomas Wright Hill.
Prangko adalah secarik kertas berperekat sebagai bukti telah melakukan pembayaran untuk jasa servis pos.
Prangko pertama kali pada tanggal 1 Mei 1840 di Britania Rayase bagai reformasi pos oleh Rowland Hill. Oleh karena itu sampai sekarang Britania Raya mendapat perlakuan khusus. Negara ini adalah satu negara yang tidak perlu mencantumkan nama negara di atas prangko (bukan "Perangko", kata ini resmi 1985 diseragamkan jadi Prangko oleh Richard Yani Susilo pada buletin Berita Filateli.

Prangko  resmi pertama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


  • Memuat gambar kepala Ratu Victoria.
  • Dicetak dalam warna hitam.
  • Memuat kata ongkos kirim pada bagian atasnya.
  • Memuat kata-kata satu penny pada bagian bawahnya.
  • Mengingat warna tintanya hitam dan tulisan satu penny yang menunjukkan harga nominalnya, prangko tersebut kemudian dikenal oleh masyarakat luas dengan julukan The Penny Black.


 ide untuk penerbitan prangko oleh Sir Rowland Hill Suatu saat dilihatnya seorang pengantar menyerahkan sepucuk surat kepada seorang gadis. Sejenak setelah mengalami surat itu dengan teliti, gadis itu pun segera menyerahkan surat itu kepada pengantar pos dan penolakan melunasi biaya pengiriman
Sir Rowland Hill mengajak gadis seraya bertanya apa karena ia menolak menerima surat tersebut. Jawaban gadis itu ternyata kejutan. Surat yang ternyata berasal dari kekasihnya itu memuat beberapa tanda / kode yang hanya diketahui oleh mereka berdua. Tanpa harus membuka surat itu pun gadis itu sudah tahu apa sebenarnya maksud / isi surat. Jadi, buat apa dia harus susah-susah bayar ongkos kirim surat, Selain itu, Sir Rowland juga memikirkan prangko adalah saat Sir Rowland menekuni bidang perpajakan dan ilmu administrasi, sekaligus perkembangan sosial ekonomi di Inggris pada masa itu.
Pada tahun 1830, ketika negara sedang berkembang menjadi negara industri, transportasi mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan, Rowland Hill memikirkan berapa pemasukan uang untuk kas-kerajaan dari pajak. pikiran Rowland Hill juga diganggu dengan hak untuk anggota Majelis Rendah dan Majelis Tinggi dalam ukuran untuk bisa mengirim surat secara cuma-cuma tanpa batas
Oleh karena itu, pada tahun 1837 Rowland Hill mengajukan usul kepada suara yang antara lain mengemukakan hal-hal sebagai berikut.


  • Ongkos pengiriman surat harus diturunkan, dengan turunnya ongkos pengiriman surat, diharapkan terjadi peningkatan jumlah surat yang dikirim.
  • Untuk lebih merangsang masyarakat agar saling berkirim surat, perlu ditentukan tarif pos yang seragam dengan tidak memandang jarak tempuh surat tersebut.
  • Untuk menghindari biaya pengiriman surat, biayanya harus dibayar dimuka dengan menempelkan secarik kertas tanda pelunasan yang saat ini kita kenal sebagai prangko.
  • Pemikiran ini mendapat tentangan dari Parlemen. Namun empat tahun kemudian tepatnya pada tahun 1840 usul Rowland Hill diterima Parlemen. Dari sinilah kemudian lahir prangko, carik kertas kecil yang dipakai sebagai tanda pelunasan pengiriman surat.


Rowland Hill yang bukan orang Dinas Pos kemudian pada tahun 1846 diangkat menjadi sekertaris Postmaster General. Antara tahun 1854-1856 Rowland Hill mendapat kepercayaan untuk menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Jawatan Pos, Suatu kedudukan yang tinggi waktu itu.
Pada tahun 1860 Rowland Hill menerima penghargaan tertinggi dengan gelar "Knight". Ia diangkat sebagai orang yang berhasil dan tingkat sosialnya menggunakan gelar "Sir" di depan namanya. Pada tahun 1864. Pada tahun 1864.
Rowland Hill lahir pada tanggal 3 Desember 1795 di Kidderminster, Inggris dari keluarga Thomas Wright Hill. Rowland Hill, yang akhirnya mendapat julukan sebagai Bapak Prangko Dunia, meninggal di Hampstead pada tanggal 27 Agustus 1879 dan dimakamkan dengan upacara kebesaran nasional di Westminster Abbery, London.
                                                                         mochtadin si beted

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment