Sunday, 3 September 2017

PENCULIK YANG BODOH

Posted by Unknown on Sunday, 3 September 2017


PENCULIK YANG BODOH
o    Konon di ceritakan ada Seorang pedagang  Arab pergi ke pasar untuk berdagang. la pun mengajak ke dua anaknya.
o    Kondisi pasar waktu itu sangat ramai sehingga membuat kedua anaknya terpisah. Kemudian, salah satu anak yang terpisah tadi  diculik oleh se gerombolan penjahat.berselang beberapa hari para penculik itu pun akhirnya mengetahui , siapa dan keseharian bekerja apa si ayah anak yang di culiknya . setelah paea penculik mengetahui kberadaan keluarga anak yang di culik , akhirnya salah satu dari penculik membawa  surat kaleng yang  di taruh di depan pintu rumah si anak yang di culik.
o    Tak berselang lama ayah anak yang di culik pun membaca surat kaleng tersebut. Pedagang itu  pun menyewa orang untuk menyampaikan kabar kepada penculik anaknya bahwa ia menyiapkan uang tebusan seribu dinar.
o    Kemudian, orang suruhan saudagar itu berteriak-teriak di pasar, “Bagi penculik, seribu dinar telah disiapkan oleh saudagar sebagai uang tebusan!”  Penculik yang serakah itu pun mendengar apa yang di beri tahukan oleh utusan salah satu pesuruh seorang pedagan itu ,dan penculik itu diam saja. “Siapa tahu saudagar menaikkan jumlah tebusannya,” pikirnya.
o    Pada Ke Esoknya, hari orang yang menyampaikan kabar itu kembali ke pasar dan berteriak, “Bagi penculik, lima ratus dinar telah disiapkan oleh saudagar sebagai uang tebusan.”
·         Penculik kaget mendengar jumlah uang tebusan justru berkurang. Tapi, ia menunggu sehari lagi.
o    Esoknya, orang penyampai kabar itu kembali ke pasar dan berteriak, “Bagi penculik, seratus dinar telah disiapkan oleh saudagar sebagai uang tebusan!”
o    Penculik semakin terkejut. la segera mengembalikan anak itu. Karena penasaran, penculik bertanya kepada saudagar mengapa ia justru menurunkan harga tebusannya.
o    Saudagar menjawab, “Pada hari pertama, anakku sangat marah dan menolak makan, bukan?” “Ya,” jawab penculik.
o    “Hari kedua anakku mengambil makanan itu, bukan? Dan pada hari ketiga dia justru minta makanan?” tanya saudagar.
·         “Ya, betul,” kata penculik.
o    “Hari pertama, anakku bisa menjaga kehormatannya sehingga menolak makanan darimu. Itulah kenapa aku menebusnya seribu dinar. Hari kedua, rasa lapar membuatnya lupa pada kehormatannya. Lalu, ia menerima makananmu. Itulah kenapa aku hanya menebusnya lima ratus dinar. Pada hari ketiga, saat anakku memohon makanan padamu, dia sudah tidak punya kehormatan lagi. Maka, hanya aku hargai seratus dinar,”jelas si saudagar.
o    Mendengar jawaban dari pedagang itu si penculik masih bertanya – Tanya dalam hati , kenaran apa yang di ucapkan pedagang itu semua jawaban yang iya jawab benar apa yang anaknya aku culik .
·         Padaakhirnya keluarga pedagang itupun ber kumpul kembali .
                                                                                                              Mochtadin si beted
                                           

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment