Dalam bacaan
Bank Sentral Inggris danUtang sebagai Alat Penjajahan ini adalah bacaan dari kelanjutan
artikel Dinasti Rothschild “Tameng Merah”
Beberapa orang menyangka jika pendirian Bank of
England, bank sentral pertama di dunia, juga akibat campur tangan dari Dinasti
Rothschild.
Anggapan ini sebenarnya tidak tepat karena
Rothschild I sendiri baru lahir di Bavaria pada tahun 1743, sedangkan Bank of
England berdiri pada 27 Juli 1694. Sebelum Dinasti Tameng Merah lahir, jaringan
Luciferian yang terdiri dari tokoh-tokoh Yahudi berpengaruh dunia yang dikenal
dengan istilah “Para Konspirator”, para pewaris Templar, Orde Militeris yang
kaya-raya, telah mencanangkan untuk menguasai Rothschild, Bank Inggris, England yang menjadi Inggris sekarang dengan strategi
lidah ular: Pertama, merekayasa pernikahan keluarga raja Inggris sehingga
nantinya para Raja Inggris berdarah Yahudi, dan yang kedua lewat provokasi
perang melawan Perancis agar Inggris memerlukan uang yang banyak di mana pihak
Konspirasi akan memberi utang kepada Raja Inggris.
Banyak orang yang mengaku Islam menjadi pendukung kelompok Luciferian ini disebabkan mereka malas berpikir sehingga mudah ditipu mentah-mentah. Perjalanan para Konspirator dalam menaklukan Keraaan Inggris diawali dari suatu pertemuan sejumlah petinggi Ordo Kabbalah di Belanda. Mereka menggelar pertemuan dan sepakat untuk menguasai Tahta Kerajan Inggris sepenuhnya dengan cara menurunkan Dinasti Stuart dan menggantikannya dengan seseorang yang mereka bina dari Dinasti Hanover dari Istana Nassau, Bavaria. Kala itu, Tahta Kerajaan Inggris tengah diduduki King Charles II (1660-1685).
Raja Inggris ini masih kerabat dekat Duke of York.
Mary adalah anak sulung dari Duke of York. Diam-diam, kelompok Konspirator
mengatur strategi agar Mary yang masih gadis itu bertemu dengan ‘Sang Pangeran’
bernama William II, salah seorang pangeran kerajaan Belanda dan pemimpin
pasukan kerajaan. Mary dan William II pun bertemu dan saling tertarik. Pada
tahun 1674 mereka menikah. Rothschild, Bank Inggris, Tahun 1685 King Charles II meninggal dan digantikan oleh James II yang
memerintah sampai tahun 1688.
Kerajaan Inggris sekarang merupakan keturunan
langsung dari King Edward III (Prince of Wales) yang merupakan keturunan
Hanover. Pada tahun 1689, Raja Inggris, King William III mendirikan Loyal
Orange Order yang begitu fanatik mendukung gerakan pembaruan Gereja yang
dipimpin Martin Luther. Sejarah memang telah mencatat jika Gereja Katholik
merupakan musuh bebuyutan para Templar. Para Templar, dan juga para pewarisnya
seperti kaum Mason dan Rosikrusian, masih sangat ingat bagaimana Paus Clement
IV berkomplot dengan King Philip V dari Perancis pada Jumat, 13 Oktober 1307,
menumpas dan membantai Templar dari seluruh Eropa.
Perlawanan dan penghancuran Gereja (Katolik Roma)
merupakan salah satu tujuan utama kelompok Luci ferian ini yang berasal dari
dendam sejarah yang kesumat. Kelompok inilah yang senantiasa mengobarkan api
permusuhan Rothschild, Bank Inggris, terhadap kaum Katolik sehingga sampai
sekarang kehidupan masyarakat di sana tidak pernah sepi dari konflik
Protestan-Katolik. King William III sendiri menceburkan diri dalam peperangan
melawan Perancis yang mayoritas Katolik. Inggris menderita kerugian yang
banyak. Utang pun menumpuk. Inilah awal berdirinya Bank of England sebagai bank
sentral swasta pertama di dunia, seperti yang telah disinggung di muka. WilliamG. Carr dalam bukunya “Yahudi Menggenggam Dunia” (Pustaka Alkautsar, 1991)
mencatat kronologi perjalanan petualangan Oliver Cromwell sebagai kaki tangan
tokoh Yahudi-Inggris setelah kematian King Charles I pada 30 Januari
1649.
kronologinya 1649, Cromwell menyerbu Irlandia dengan dukungan dana· dari lobi Yahudi internasional sehingga terjadi peperangan antara Inggris Protestan melawan Irlandia Katolik. 1651, Charles II, putera King Charles I, memerangi Cromwell
ia mengundurkan diri dari kekuasaan. Rothschild,
Bank Inggris,1660, Jenderal monk dari angkatan bersenjata Inggris
menduduki London. Charles II diangkat menjadi raja Inggris. 1661, Skandal
persekongkolan antara Cromwell dengan kubu· Yahudi
Internasional terungkap. Warga London geger dan marah. Makam Cromwell dibongkar
paksa. 1662, Gereja resmi Inggris, Anglikan, menindas umat Protestan. 1664, Inggris kembali berperang melawan Belanda 1665, Krisis
ekonomi melanda Inggris. Pengangguran dan· kelaparan
merebak. Di tahun itu juga terjadi kebakaran besar yang menghanguskan sebagian
kota London, disusul wabah penyakit lepra. 1666, Inggris terlibat perang
dengan Belanda dan Perancis.
Th 1667, Ordo Kabbalah yang secara rahasia masih
eksis di Inggris
melancarkan gerakan sabotase ke kalangan elit
pemerintahan. Akibatnya muncul gelombang baru penindasan agama dan politik di
Inggris. 1674, Setelah menggelar pertemuan internal di Belanda,
Kelompok Yahudi Internasional sepakat
menguasai Kerajaan Inggris sepenuhnya dengan melengserkan King Charles II dan
menaikkan seseorang yang bisa dikendalikan,yakni penobatan King William III
yang masih berdarah Dinasti Hanover. 1683, Konspirasi berupaya membunuh
King Charles II
Duke of York tapi gagal. 1685, King Charles II
meninggal dunia. Duke of York yang
beragama Katolik naik tahta dengan gelar King James
II. Konspirasi menyebarkan desas-desus untuk menentang raja baru itu. Rakyat
banyak yang termakan isu ini. Akibatnya Rothschild, Bank Inggris, banyak rakyat
yang ditangkap pihak kerajaan. Nama King James II menjadi tidak popular di mata
rakyat. 1688, setelah King James II sudah tidak lagi mendapat
dukungan rakyatnya,
King James II akhirnya turun tahta dan kabur ke
Perancis. 1689, William of Orange atau William III dan Queen of Mary –
keduanya Protestan—mengukuhkan diri
sebagai Raja dan Ratu Inggris. Sementara itu James II kabur lagi ke Irlandia,
sebuah wilayah Katolik.
Pasukan Inggris
sendiri terpecah antara yang Protestan dengan yang Katolik. Yang Protestan
mendukung William III sedang yang Katolik berupaya mengembalikan James II ke
tahtanya. Perang saudara pun tak terelakkan pada 12 Juli 1689.,rakyat Inggris
masih mengenang peristiwa tersebut tanpa banyak yang menyadari bahwa perang
saudara itu sesungguhnya sengaja dibuat oleh Konspirasi Yahudi Internasional
untuk menguasai perekonomian negara besar Eropa itu. Hasilnya, berdirilah Bank of England,
bank sentral swasta pertama di dunia (1694), yang dimiliki Konspirasi Yahudi
tersebut. Inggris terus dibuat untuk berperang, sehingga kas kerajaan terkuras
dan utang bertambah banyak. Jerat yang dipasang para pemilik modal Yahudi kini
telah mengikat mangsanya.
By , moctadin si beted
No comments:
Post a Comment