Dinasti Rothschild yang melegenda dan sangat berkuasa hingga kini berawal dari sejarah Eropa di abad ke-18 Masehi dengan kelahiran seorang bayi Yahudi Jerman yang kemudian diberi nama Mayer Amshell Bauer. Mayer Amshell Bauer lahir di tahun 1743 di sebuah perkampungan Yahudi di Frankfurt, Bavaria. Ayahnya bernama Moses Amschell Bauer yang bekerja sebagai rentenir dan tukang emas yang berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain, dari kota yang satu ke kota lainnya. Bakat Moses sebagai rentenir kelak akan diteruskan dan dikembangkan oleh anak-cucunya. Kelahiran Mayer membuat Moses menghentikan bisnis ‘nomaden’nya dan menetap di sebuah rumah agak besar dipersimpangan Judenstrasse (Jalan Yahudi) kota Frankfurt.
Di rumah itu, Moses membuka usaha simpan-pinjam uangnya. Di pintu masuk kedai renten-nya, Moses menggantungkan sebuah Tameng Merah sebagai merk dagangnya: Rothschild. Sedari kecil Mayer Amshell dikenal sebagai anak yang cerdas.. Moses sebenarnya ingin menjadikan Mayer sebagai pendeta Yahudi, namun ajal keburu menjemputnya sebelum sang anak tumbuh dewasa. Sepeninggal ayahnya, Mayer sempat meneruskan usaha ayahnya di rumah. Namun tidak lama kemudian, Mayer ingin belajar lebih mendalam tentang bisnis uang. Akhirnya ia bekerja di sebuah bank milik keluarga Oppenheimer di Hanover.
Orang yang pertama ia dekati adalah
Jenderal von Estorff, bekas salah satu pimpinannya ketika masih bekerja di
Oppenheimer Bank di Hanover. Rothschild I mengetahui benar, sang jenderal
memiliki hobi mengumpulkan koinkoin kuno dan langka. Dengan jeli Rothschild
memanfaatkan celah ini untuk bisa dekat dengan sang jenderal. Untuk menambah
perbendaharaan koin-koin kuno dan langka, Rotshchild menghubungi sesama
rekannya dalam jaringan orang Yahudi yang dalam waktu singkat berhasil
mengumpulkan bendabenda tersebut. Sambil membawa barang yang sangat diminati
Jenderal von Estorff, Rothschild I menemui sang jenderal di rumahnya dan
menawarkan semua koin itu dengan harga sangat murah. Rothschild, Bank
Inggris,kedatangan Rotshchild disambut gembira sang jenderal. tanpa
disangka-sangka, Rothschild I bertemu oleh Jenderal von Estorff , kepada
Pangeran Wilhelm secara pribadi. Pangeran ternyata memiliki hobi yang sama
dengan jenderal. Wilhelm membeli banyak medali dan koin langka dari Rotshchild
dengan harga yang juga dibuat miring.
Inilah pertamanya seorang Rotshchild bertransaksi dengan seorang kepala negara. Dari perkenalannya dengan Wilhelm, terbukalah akses Rothschild untuk membuat jaringan dengan para pangeran lainnya. Untuk membuat pertemanan bisnis menjadi pertemanan pribadi, Rotshchild menulis banyak surat kepada para pangeran yang berisi puji-pujian dan penghormatan yang begitu tinggi atas kebangsawanan mereka. Rothschild juga memohon agar mereka memberi perlindungan kepadanya. Pada tanggal 21 September1769, upayanya membuahkan hasil. Pangeran Wilhelm dengan senang hati memberikan restu atas kedainya. Rothschild pun memasang lambang principalitas Hess-Hanau di depan kedainya sebagai lambang restu dan perlindungan Sang Pangeran. Lambang itu bertuliskan huruf emas dengan kalimat, “M.A.Rothschild.
Dengan limpahan karunia ditunjuk sebagai abdi istana dari Yang Mulia Pangeran Wilhelm von Hanau.” Rothschild, Bank Inggris, dan the Federal Reserve , Tahun 1770, saat berusia 27 tahun, Rothschild menikahi Guetele Schnaper yang masih berusia tujuh belas tahun. Dari perkawinannya, mereka dikarunia sepuluh orang anak. Puterapu teranya bernama Amshell III, Salomon,Nathan, Karlmann (Karl) dan Jacob (James). Kepada anak-anaknya, selain mendidik mereka dengan keras soal pengetahuan bisnis perbankan dan aneka pengalamannya, Rothschild I juga menanamkan kepada mereka keyakinan-keyakinan Talmudian (bukan Taurat) dengan intensif. Frederich Morton, penulis biografi Dinasti Rothschild menulis, “Setiap Sabtu malam, usai kebaktian di sinagoga, Amshell mengundang seorang rabi ke rumahnya.
Wilhelm von Hanau merupakan seorang kepala negara yang kaya-raya dan berpengaruh. Bisa jadi, bisnis utama Wilhelm yang memiliki sepasukan tentara sewaan (bisnis ini juga berasal dari bisnis Rothschild, BankInggris,para Templar! membuatnya disegani tidak saja di Jerman tetapi juga di wilayah-wilayah sekitarnya. Wilhelm juga memiliki kekerabatan dengan sejumlah keluarga kerajaan Eropa lainnya.
Inggris merupakan salah satu langganan setia dalam bisnis tentara sewaannya. Karena kerja Rothschild begitu memuaskan, maka Wilhelm pernah memberinya hibah uang sebanyak 600.000 pound atau senilai tiga juta dollar AS dalam bentuk deposito. Dari usahanya ini, Wilhelm memiliki banyak uang. Ketika meninggal, Wilhelm meninggalkan warisan terbesar dalam rekor warisan raja Eropa, yakni setara dengan 200 juta dollar AS.
uang inilah Rothschild membangun kerajaan bisnis perbankannya yang pertama dan menjadi bankir internasional yang pertama. Sebenarnya, Rothschild I ini tidak membangun kerajaannya sendiri. Beberapa tahun sebelumnya ia telah mengirim anak bungsunya, Nathan Rothschild yang dianggap paling berbakat ke Inggris untuk memimpin bisnis keluarga di wilayah tersebut. Di London, Nathan mendirikan sebuah bank dagang dan modalnya diberikan oleh Rothschild I sebesar tiga juta dollar AS yang berasal dari uang itu. Rothschild, Bank Inggris, Di London, Nathan Rothschild menginvestasikan uang itu dalam bentuk emas-emas batangan dari East India Company. berkembanglah bisnis keuangan keluarga Rothschild ke seluruh Eropa. Berdirilah cabangcabang perusahaan Rothschild di Berlin, Paris, Napoli, dan Vienna. Rothschild I menempatkan setiap anaknya menjadi pemimpin usaha di cabang-cabangnya itu. Karl di Napoli, Jacob di Paris, Salomon diVienna, dan Amshell III di Berlin. Kantor pusatnya tetap di London. Rothschild I meninggal dunia pada 19 September 1812, ia menulis sebuah surat wasiat yang berbunyi: Hanya keturunan laki-laki yang diperbolehkan berbisnis.· Semua posisi kunci harus dipegang oleh keluarga.
Mochtadin si beted
No comments:
Post a Comment