Tips menyampul buku
Sebagian orang, termasuk saya, lebih suka bila
buku yang kita miliki berada dalam keadaan rapi dan t tip menyampul buku bersih. Nah, untuk tujuan
itu, menyampulnya dengan plastik bening adalah salah satu solusi, meskipun tak
semua orang suka bukunya disampul plastik. Buat saya pribadi, plastik bening
akan tetap menampilkan cover apa adanya sekaligus melindungi buku dari debu dan
kotoran. Masalahnya, saya dulu hanya tahu cara menyampul buku seperti orang
kebanyakan, yakni menggunakan steples maupun selotip yang direkatkan ke sampul
buku. Steples akan meninggalkan bekas bolongan dan juga noda karat. Selotip
yang direkatkan ke cover buku akan menyebabkan kertas cover sobek bila suatu
saat kita ingin mengganti sampul plastiknya jika sudah jelek.
Bagaimana menyampul buku tanpa merusaknya?
Sebagian teman saya hanya cukup membalutkan plastik bening dan melipatnya tanpa
perlu merekatkannya dengan selotip, tapi cara ini agak kurang bisa saya
terapkan karena plastik sampul akan mudah lepas. Lalu saya menemukan tutorial
menyampul plastik non-destruktif yang keren diKursiBaca.com, lengkap dengan gambar animasinya. Caranya sama
seperti menyampul buku pada umumnya, hanya saja selotip direkatkan ke sesama
plastik, bukan ke cover bukunya. Berikut ini saya sadur cara sekaligus fotonya
dari sana, dan saya tambahin juga pengalaman yang saya alami.
1.
Sebaiknya buku
disampul dengan plastik bening polos (tidak bercorak), dengan ketebalan yang
tidak begitu tebal, juga tidak tipis. Usahakan plastik yang digunakan adalah
plastik yang tidak menempel satu sama lainnya. Jika buku kita berjumlah banyak
(mungkin ratusan atau ribuan), lebih baik membeli plastik meteran sejumlah 1
roll karena lebih murah harganya dibanding beli per meter.
Untuk memudahkan kita memotong-motong plastik, gulungan plastik
tersebut bisa kita potong terlebih dahulu sesuai ukuran tinggi buku.
Memotongnya bisa di tempat penjual plastik atau juga bisa kita potong sendiri
menggunakan pemotong seperti gergaji. Saya memotong gulungan plastik
menggunakan gergaji untuk beberapa ukuran buku seperti komik, novel, dan untuk
buku yang ukurannya besar.
2.
Siapkan plastik dan
sesuaikan dengan ukuran buku. Pinggir plastik disisakan tidak terlalu lebar dan
tidak terlalu kecil agar mudah melipatnya ke dalam.
3.
Gunting bagian tengah
plastik. Lipat plastik bagian kiri dan kanan, lalu gunting bagian pojoknya
seperti gambar di bawah ini.
4.
Lipat plastik dengan
posisi lipatan seperti pada gambar di bawah ini.
5.
Rekatkan selotip di
antara plastik sampul, bukan ke badan buku. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
pada gambar di bawah ini.
Selesai. Sekarang buku kita sudah rapi dengan sampul plastik
yang bersih. Dengan cara ini, kita tidak perlu merusak buku kita jika suatu
saat ingin melepas dan mengganti sampulnya. Nilai jual kembali buku kita (jika
suatu saat ingin dijual) juga tidak jatuh karena kondisi bukunya masih mulus.
Terima kasih buat KursiBaca.com atas tutorialnya.
Tip merawat buku
Buku adalah makhluk renta. Dia menderita
dimakan waktu. Dia takut pada binatang pengerat, unsur kimia dan tangan-tangan
kotor.” ~ Umberto Eco ~
Begitulah seorang Umberto Eco berkata
tentang betapa rentanya buku. Tentu kita tidak ingin buku yang kita miliki
cepat rusak, ‘kan?
Buku-buku itu pastinya kita dapatkan
dengan cara yang tidak mudah. Ada yang dibeli dengan harga yang cukup lumayan,
ada yang kita hunting sambil berpanas-panas ria, berpeluh keringat, bahkan ada
yang sudah sulit dicari alias langka. Nah, agar buku-buku kita bisa awet sampai
usia yang lama dan tidak mudah rusak, kita juga perlu tahu tips merawat buku
yang benar.
cara merawat buku yang lebih baik.
·
Disampul. Agar tidak mudah kotor, buku
sebaiknya disampul. Cara menyampul tanpa merusak buku yang bisa dibaca
·
Jangan dilipat.
Lipatan pada halaman buku akan meninggalkan bekas patahan yang kurang bagus dilihat. Gunakan pembatas buku untuk menandai bacaan kita. Pembatas buku bisa dari apa saja seperti kertas, uang, daun, karton, atau pembatas buku yang kita bikin sendiri tanpa harus membelinya dengan harga mahal, contohnya seperti pembatas buku di Pustaka Hanan. Sebaiknya tidak menggunakan pulpen atau benda-benda besar dan tebal lainnya untuk menandai halaman karena akan merusak jilid buku.
Lipatan pada halaman buku akan meninggalkan bekas patahan yang kurang bagus dilihat. Gunakan pembatas buku untuk menandai bacaan kita. Pembatas buku bisa dari apa saja seperti kertas, uang, daun, karton, atau pembatas buku yang kita bikin sendiri tanpa harus membelinya dengan harga mahal, contohnya seperti pembatas buku di Pustaka Hanan. Sebaiknya tidak menggunakan pulpen atau benda-benda besar dan tebal lainnya untuk menandai halaman karena akan merusak jilid buku.
·
Buku memiliki jenis jilid yang
berbeda-beda. Buku Hardcover biasanya menggunakan jilid benang, yang
memungkinkan dibuka sampai 180 derajat. Tetapi bagi buku softcover yang dijilid
dengan lem, sebaiknya jangan membuka buku sampai lurus 180 derajat. Sudut buku
paling besar yang disarankan cukup 45 derajat saja agar jilidnya tidak cepat
rusak.
·
Jangan membuka buku sampai 360 derajat
(sampai ke belakang). Jangan digulung, apalagi dimasukkan ke kantong celana,
karena bisa merusak fisik buku.
·
Jangan dicoret
Usahakan tidak mencoret-coret buku meskipun pakai pensil, sebab pensil akan meninggalkan bekas walaupun sudah dihapus. Sebaiknya gunakan sticky note atau sticky tab untuk mencatat hal-hal penting yang kita temukan saat membaca, misalnya merk Post-it atau merk lainnya. Semakin mahal harganya, semakin baik kualitas perekatnya agar tidak meninggalkan bekas di halaman buku. Jika ingin lebih hemat, kita bisa membuat sticky tab sendiri dari kertas bekas seperti yang Pustaka Hanan buat di sini.
Usahakan tidak mencoret-coret buku meskipun pakai pensil, sebab pensil akan meninggalkan bekas walaupun sudah dihapus. Sebaiknya gunakan sticky note atau sticky tab untuk mencatat hal-hal penting yang kita temukan saat membaca, misalnya merk Post-it atau merk lainnya. Semakin mahal harganya, semakin baik kualitas perekatnya agar tidak meninggalkan bekas di halaman buku. Jika ingin lebih hemat, kita bisa membuat sticky tab sendiri dari kertas bekas seperti yang Pustaka Hanan buat di sini.
·
Jika buku digunakan untuk
pinjam-meminjam, usahakan kita memberi tips merawat buku kepada peminjam dan
beri dia pemahaman bahwa buku harus diperlakukan dengan baik juga.
·
Hindari membaca buku sambil makan dan
tiduran, sebab bekas makanan akan melekat pada buku, kecuali makanan kering.
Dan jika ketiduran, kadang kita lupa buku sudah berada entah di mana, bisa jadi
tertidur/terlipat di bawah badan kita atau bantal.
·
Jauhkan dari sinar matahari karena mudah
membuat cover buku pudar dan kertas menguning. Juga jauhkan dari lembab.
menyimpan buku
Jika kita sudah memiliki koleksi buku yang
terlalu banyak, maka tips menyimpan buku ini perlu untuk kita ketahui. Kami
menemukan tips yang bagus dari kutubuku.com dan menyadurnya di sini (sekarang
postingannya sudah tidak ada lagi). Sebenarnya bagaimana sih menyimpan buku
yang baik itu? Yuk kita cari tahu!
Kondisi Rak
Untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama,
buku sebaiknya disimpan di rak buku tertutup dan terbebas dari debu atau
kotoran. Agar tetap mudah dilihat, penutup rak sebaiknya dari kaca atau
plastik. Jika rak kita terbuka, tempatkan di lokasi yang tidak mudah terkena
debu, kotoran dan air. Pastikan rak tidak tertutup sangat rapat guna
menghindarkan lembab, sebab jika tidak ada sirkulasi udara, buku jadi mudah
berlumut atau berjamur. Disarankan agar rak atau lemari buku yang tertutup
sering dibuka minimal 1 minggu sekali agar sirkulasi udara baik.
Bagi yang memiliki rak buku dari kayu,
pastikan rak tersebut cukup kokoh dan kuat menahan beban buku-buku yang berat
dan banyak. Jangan lupa untuk memastikan kayunya diberi lapisan anti rayap,
sekaligus untuk menghindari keluarnya uap asam dari kayu yang bisa merusak
buku.
Jangan menyimpan buku di dalam kardus, sebab
kardus mengandung asam yang bisa mengenai buku kita dan merusaknya. Buku-buku
yang disimpan di dalam kardus akan mudah menguning dan lama-kelamaan akan rusak
atau lapuk.
Rak buku yang kita pilih bentuknya bisa
bermacam-macam, tidak mutlak harus dari kayu atau besi. Barang-barang apa saja
bisa dimanfaatkan kembali menjadi rak dengan kreatifitas dan selera
masing-masing. Akan lebih baik jika level paling bawah rak memiliki sedikit
jarak dengan lantai, tidak melekat pada lantai guna memperoleh sirkulasi udara
yang baik, juga untuk menghindarkan dasar rak agar tidak mudah lembab atau
terkena genangan air.
Kondisi Ruangan
Jika ruang baca atau perpustakaan kita
bersebelahan langsung dengan bagian luar rumah, rak buku juga sebaiknya tidak
menempel ke dinding. Beri sedikit jarak dengan dinding beberapa sentimeter agar
kelembaban dan suhu luar yang berubah-ubah tidak merusak buku kita.
Buku lebih menyukai cahaya yang redup dan
bahkan gelap, jadi sebaiknya letakkan rak buku di tempat yang terhindar dari
cahaya dan sorotan sinar matahari langsung atau cahaya lampu lainnya, terutama
yang mengandung ultra violet (UV). Buku akan mudah rusak jika terlalu sering
terkena UV dan warna buku akan memudar.
Ruang tempat menyimpan buku yang ideal adalah
yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu lembab. Suhu dan kelembaban yang
terlalu tinggi bisa menghasilkan reaksi asam dan membuat kertas menjadi busuk.
Kelembaban di atas 60% akan membuat kertas menjadi lembek dan menyebabkan
pembusukan asam, sementara kelembaban di bawah 40% akan membuat kertas menjadi
rapuh dan kering.
Suhu sekitar 20 derajat C dan kelembaban
sekitar 50% sering dianggap lingkungan yang ideal buat buku. Hindari juga suhu
dan kelembaban yang fluktuatif (naik turun cukup tinggi), sebab bisa
menyebabkan kerusakan buku. Itu sebabnya lebih sering disarankan agar buku
disimpan di ruangan ber-AC untuk mengendalikan pengaturan suhu dan
kelembabannya.
Kondisi Buku
Jauhkan buku dari makanan dan tanaman. Buku
mengandung zat organik yang bisa menarik serangga atau binatang pengerat. Jika
berada di dekat tanaman, serangga atau organisme yang ada di tanaman
dikhawatirkan pindah ke buku dan merusak kertas-kertas buku.
Letakkan buku dengan posisi berdiri di dalam
rak. Buku memang dirancang untuk diposisikan berdiri. Jangan meletakkan buku
dengan posisi punggungnya menghadap atas karena tekanan gravitasi akan membuat
kerapatan jilid buku menjadi kendor. Hal ini akan menyebabnya kertas mudah
lepas dari jilid.
Buku juga tidak baik diletakkan secara
menumpuk atas bawah. Meskipun terlihat praktis dan aman, tapi sebenarnya
menumpuk buku di atas buku lain akan membuat buku di bawahnya menjadi tertekan,
dan ini akan mudah merusak jilid buku.
Selain ditata berdasarkan topiknya, koleksi
buku kita juga sebaiknya ditata berdasarkan ukurannya. Kelompokkan buku
berdasarkan tingginya dari yang paling tinggi sampai paling rendah. Jangan
mengapit buku pendek di antara buku yang lebih tinggi, sebab buku tersebut akan
kekurangan sirkulasi udara alias pengap dan mudah rusak.
Jangan juga menyusun buku terlalu rapat dan
padat, berika sedikit cela untuk sirkulasi udara. Kalau jumlah koleksi buku
kita belum bisa memadati rak buku, gunakan pengapit atau penyangga buku (bookend). Buku yang dijejer terlalu longgar akan
mudah roboh dan menyebabkan buku tertekuk atau bengkok. Gunakan bookend yang tipis supaya mudah diselipkan di bawah
buku.
Tips Tambahan
Dari penjelasan Mbak Truly Rudiono di Goodreads, salah seorang pustakawati hebat, kamper atau kapur
barus tidak disarankan diletakkan di rak buku, apalagi untuk rak buku yang
jarang dibuka. Kamper bisa menyebabkan munculnya jamur. Selain itu, plastik
sampul buku juga bisa terkena “hawa panas” kamper sehingga membuat plastik
mengkerut atau mengecil.
Lebih disarankan menggunakan pengering, atau
yang biasa kita kenal dengan nama silica gel. Bisa dibeli di toko kimia, toko
obat atau toko lensa. Bagi yang belum tahu tentang silica gel, sedikit
gambaran, kalau beli sepatu atau produk kemasan non-pangan kadang suka ada
sachet kecil isi serbuk, ‘kan? Nah, itulah silica gel. Biasanya dijual dalam
bentuk kemasan sachet, ada juga dalam bentuk serbuk tanpa sachet. Ada yang
berwarna, ada yang putih tak berwarna. Kalau yang berwarna, saat silica gel
sudah jenuh, warnanya akan berubah, dan kita jadi tahu saatnya untuk mengganti
silica gel baru.
Bisa juga menggunakan serap lembab. Biasa
dibeli di supermarket di bagian kapur barus. Serab lembab ini kita letakkan di
rak. Nantinya dia akan menyerap lembab di dalam rak dan mengubahnya menjadi
cairan. Saya lebih suka serap lembab merk Dahlia karena kertas penyaringnya
ditempelkan di tutup luar sehingga bisa diisi ulang dengan fleksibel. Kalau
merk lain umumnya kertas penyaringnya menempel di bibir wadah bagian dalam,
sehingga kalau mau isi ulang, kertas tersebut harus kita buka, dan tentunya ini
akan membuat penyaringnya jadi rusak.
Selain itu, jika ada buku yang kena rayap atau
jamur, segera dibuang, jangan dicampur dengan buku yang masih ‘sehat’, karena
rayap/jamur bisa menular ke buku yang lain. Jika rak buku terkena rayap, segera
ambil tindakan pengobatan atau pencegahan agar rayap tidak menyebar ke
buku-buku kita.
By ; mochtadin si beted
No comments:
Post a Comment