Wednesday, 14 June 2017

menyambung Tanaman ( stek ) DAN CARA PEMUPUKAN TANAMAN

Posted by Unknown on Wednesday, 14 June 2017

menyambung Tanaman Buah Lain Jenis

Penyambungan atau enten (grafting) adalah penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka pada sambungannya tersebut.


Penyambungan batang bawah dan batang atas ini biasanya dilakukan antara dua varietas tanaman yang masih dalam spesies yang sama.
Perbanyakan dengan cara sambungan berguna untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman, dihasilkan gabungan tanaman baru yang mempunyai keunggulan dari segi perakaran dan produksinya, juga dapat mempercepat waktu berbunga dan berbuah (tanaman berumur genjah) serta menghasilkan tanaman yang sifat berbuahnya sama dengan induknya.

Memilih batang bawah yang memiliki diameter batang sama dengan diameter batang atas. Ukuran diameter batang setiap tanaman berbeda-beda untuk dapat disambung. Misalnya tanaman durian, belimbing dan sirsak sudah bisa disambung apabila besarnya batang bawah sudah besar ujung pangkal lidi. Alpukat,manggis dan mangga dapat disambung apabila batangnya sudah sebesar pensil. Umur batang pada keadaan siap sambung ini bervariasi antara 1-24 bulan, tergantung jenis tanamannya.



contoh
durian dapat disambung mulai umur 3-4 bulan,
 mangga dan alpukat umur 3-6 bulan.
 Manggis pada umur 24 bulan baru bisa disambung karena sifat pertumbuhannya lambat.
Batang  bawah dipotong setinggi 15 - 20 cm diatas permukaan tanah. Gunakan silet, pisau okulasi atau gunting setek yang tajam agar bentuk irisan menjadi rapi. Batang bawah kemudian dibelah membujur sedalam 2-2,5 cm.
Batang atas yang sudah disiapkan dipotong, sehingga panjangnya antara 7,5-10 cm. bagian pangkal disayat pada kedua sisinya sepanjang 2-2,5 cm, sehingga bentuk irisannya seperti mata kampak. Selanjutnya batang atas dimasukkan ke dalam belahan batang bawah.
Pengikatan dengan tali plastik yang terbuat dari kantong plastik 1/2 kg selebar 1 cm. Kantong plastik ini di tarik pelan-pelan, sehingga panjangnya menjadi 2-3 kali panjang semula. Terbentuklah pita plastik yang tipis dan lemas.
Pada waktu memasukkan entres ke belahan batang bawah perlu diperhatikan agar kambium entres bisa bersentuhan dengan kambium batang bawah. Sambungan kemudian disungkup dengan kantong pelastik bening. Agar sungkup plastik tidak lepas bagian bawahnya perlu diikat. Tujuannya penyungkupan ini untuk mengurangi penguapan dan menjaga kelembapan udara di sekitar sambungan agar tetap tinggi.
Tanaman sambungan kemudian ditempatkan dibawah naungan agar terlindung dari panasnya sinar matahari. Biasanya 2-3 minggu kemudian sambungan yang berhasil akan tumbuh unas. Sambungan yang gagal akan berwarna hitam dan kering. Pada saat ini sungkup plastiknya sudah bisa dibuka. Namun, pita pengikat sambungan baru boleh dibuka 3-4  minggu kemudian


 yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Pupuk



    mengenai kesesuaian pupuk dengan fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Misalnya, untuk unsur hara makro, unsur ini dibutuhkan tanaman sepanjang hidupnya. Akan tetapi pemberian unsur nitrogen yang terus-menerus pada fase pertumbuhan vegetatif akan menyebabkan tanaman terlambat atau enggan memasuki fase generatif. Akibatnya, tanaman akan rimbun, tetapi tidak berbunga atau berbuah. Hal ini karena pada fase perubahan generatif, unsur yang dibutuhkan tanaman adalah fosfor. karena fosfor dapat merangsang pembungaan.
     Anda harus memperhatikan cara pemberian pupuk secara benar. Sebagai contoh pupuk akar harus diberikan dengan cara dibenamkan di sekeliling tanaman. Caranya dengan membuat lubang yang memanjang melingkari tanaman. Jarak lubang dari tanaman sekitar 10 cm dan lubang memiliki kedalaman 10 cm. Setelah itu, pupuk yang berbentuk butiran ditaburkan kemudian disiram dan ditimbun agar tidak menguap. Hal ini perlu dilakukan karena pupuk akar mudah menguap apabila terkena cahaya matahari. Selain dengan cara tersebut, pupuk akar juga dapat diberikan dengan cara dilarutkan terlebih dahulu kemudian disiramkan ke akar. Cara seperti ini akan lebih mudah diserap oleh akar. Adapun pupuk daun diberikan dengan cara disemprotkan ke daun menggunakan sprayer sehingga pupuk tersebut mudah diserap oleh daun.
    Ketiga
     melakukan pemupukan pada waktu yang tepat. Anda sebaiknya melakukan pemupukan pada jam 10 pagi atau jam 3 sore. Pada jam tersebut intensitas cahaya matahari tidak terlalu terik, sehingga penguapan pupuk dapat dihindari. Namun apabila tanaman yang akan diberi pupuk dalam jumlah banyak, sebaiknya pemupukan dilakukan sejak pagi hari, sehingga pemupukan dapat dapat dilangsungkan bersamaan, tidak ada yang tertunda. Untuk pupuk daun harus diberikan pada pagi  atau sore hari. Hal ini karena pada waktu pagi dan sore hari stomata membuka, sehingga pupuk akan langsung terserap oleh daun. Akan tetapi, stomata pada siang hari menutup sehingga apabila dilakukan pemupukan tidak akan efektif
    Keempat
    jumlah pupuk yang diberikan harus sesuai dengan umur dan kondisi tanaman. Apabila pemupukan tidak sesuai dengan kebutuhan, maka pemupukan tidak akan ada hasilnya, justru akan merugikan tanaman itu sendiri. Sebagai contoh agar tabulampot yang Anda tanam dapat berproduksi dengan baik, Anda perlu melakukan pemupukan secara rutin. Anda bisa menggunakan pupuk NPK, dengan pemberian dalam dosis 15 : 15 : 15, atau bisa juga dengan perbandingan 16 : 16 : 16. Frekuensi pemberian pupuk pada tanaman buah di dalam pot ini juga akan menjadi lebih tinggi jika dibandingkan tanaman buah tadi hidup di luar pot.


                                                                                                                     by ; mochtadin si beted

    Previous
    « Prev Post

    No comments:

    Post a Comment