Thursday 29 June 2017

Kisah Ibu Negara Imelda markos

Posted by Unknown on Thursday 29 June 2017

IMELDA MARKOS
Nama Imelda Marcos mulai dikenal publik sejak ia didapuk sebagai Ibu Negara dan suaminya, Ferdinand Marcos menjadi Presiden Filipina pada tahun 1965. Walau memegang tugas sebagai ibu negara dan bertanggung jawab pada kesejahteraan rakyatnya, tindakan yang dilakukan Imelda justru membuat  tercengang. Ia justru dinilai hidup bergelimang harta saat masih banyak rakyat Filipina yang berada di garis kemiskinan.
Imelda Romuáldez Marcos (lahir 2 Juli 1929; umur 87 tahun) adalah janda dari diktator Filipina Ferdinand Marcos,presiden ke-10. Ia menjabat sebagai Ibu Negara dari 1965 sampai 1986 pada masa kediktatoran suaminya. Ia masih menjadi salah satu politikus terkaya di Filipina melalui koleksi pakaian, karya seni, dan perhiasan miliknya, bersama uang di akun-akun bank di bawah pseudonim "Jane Ryan". Akibatnya, ia disebut sebagai kleptokrat oleh para pengkritiknya yang menuduhnya penjarah.

Marcos lahir di Manila namun berpindah ke Tacloban sebelum Perang Dunia II setelah kematian ibunya. Ia kembali ke Manila pada 1950 untuk menjalani kariernya sebagai penyanyi dan ratu kecantikan. Pada 1954, ia menikah dengan Ferdinand Marcos, yang menjadi presiden Filipina pada 1965, dan pada 1972 mendeklarasikan darurat militer. Sebagai ibu negara, ia membangun pengembangan di dalam dan di sekitaran metropolis Manila sementara menghabiskan sebagian waktunya ke luar negeri untuk kunjungan negara dan berbelanja.

Pembunuhan pemimpin oposisi Benigno Aquino Jr. pada 1983 menyebabkan massa berunjuk rasa yang kemudian berujung pada Revolusi Kekuatan Rakyat. Keluarga Marcos terpaksa mengasingkan diri, dan janda Aquino Corazondiangkat sebagai presiden. Setelah kematian suaminya Ferdinand, ia pulang ke Filipina dan kemudian terpilih empat kali dalam Dewan Perwakilan sebagai anggota kongres untuk Leyte pada 1995 dan untuk Ilocos Norte pada 2010, 2013 dan 2016.

Satu kisah yang menjadi sorotan publik adalah ketika ia berlibur ke New York, Roma dan Kopenhagen. Dalam waktu 90 hari liburannya, ia mampu menghabiskan US$ 7 juta atau Rp 93,3 miliar untuk belanja.ia menggunakan uang tersebut untuk membeli perhiasan, mobil mewah serta berbagai benda seni. Ketika berhenti di Bandar Udara San Fransisco, Imelda menghabiskan US$ 2000 atau Rp 26,7 juta untuk membeli permen karet.Bukan hanya baju dan perhiasan, Ibu negara satu ini ternyata senang membeli properti ketika bepergian. Dalam perjalanannya ke New York, ia juga membeli beberapa ged
Marcos dikenal karena sifat borosnya. Hal tersebut meliputi kepemilikan lebih dari seribu pasang sepatu, beberapa diantaranya sekarang disimpan di sebuah museum di Marikina. Ia bekerja sebagai perancang mode dan peragawati. Ia terkadang dijuluki sebagai "Kupu-Kupu Baja"

Awal kehidupan
Imelda Remedios Visitación Romuáldez y Trinidad lahir pada 2 Juli 1929, di Manila, Filipina dari pasangan Remedios Trinidad (meninggal pada 1938) dan Vicente Romuáldez Pamannya adalah Hakim Asosiasi Dewan Tinggi FilipinaNorberto Romuáldez. Leluhur pihak ayah Romuáldez berasal dari keluarga pemilik lahan di Tolosa, Leyte dengan darah campuran Visayan dan Spanyol Ia memiliki lima saudara lainnya, termasuk Benjamin Romualdez (1930–2012). Setelah ibunya meninggal pada 1938, keluarganya berpindah ke Tacloban Ia mengklaim bahwa ia bertemu dengan Douglas MacArthur ketika ia mendarat di Tacloban pada akhir  Ia dapat berbicara dalam bahasa Tagalog dan Inggris, bahasa-bahasa di Manila, serta Waray, bahasa di Tacloban. Ia adalah penganut Katolik Roma.

 pada 1950 atas permintaan sepupunya Daniel Z. Romualdez, dimana ia bekerja di sebuah toko musik di jalan Escolta sebagai penyanyi untuk menghibur para pelanggan. Ia ikut kontes kecantikan Miss Manila dimana ia meraih peringkat kedua namun dijuluki Muse dari Manila setelah meraih hasilnya. Ia sempat berkencan dengan Benigno Aquino, Jr. pada awal 1950an sebelum ia bertemu dengan calon suaminya Pada 1 Mei 1954, ia menikah dengan Ferdinand Marcos, seorang anggota Partai Nacionalista dari Ilocos Norte. Pernikahan tersebut dikaruniai empat anak: Imee (lahir pada 12 November 1955), Ferdinand Jr. (lahir pada 13 September 1957), dan Irene(lahir pada 16 September 1960) dan seorang putri angkat yang bernama Aimee

Sebagai Ibu Negara, ia menjadi "setengah bagian lainnya dari kediktatoran suami-istri Ia menuai kontroversi setelah sebuah upaya pembunuhan terhadap dirinya yang terjadi pada 7 Desember 1972, ketika seorang ajudan berusaha untuk menusuknya dengan sebuah pisau bolo namun ditembak oleh polisi. Motifnya dikatakan karena perannya dalam kepresidenan suaminya namun pembangkang hak asasi manusia percaya bahwa peristiwa tersebut diatur oleh pemerintah.

Marcos mengadakan acara-acara publik menggunakan kas negara untuk meningkatkan citra dirinya dan suaminya.  Ia menyelenggarakan kontes kecantikanMiss Universe 1974 di Manila, yang memerintahkan pembangunan Folk Arts Theater dalam waktu kurang dari tiga tahun Ia menyelenggarakanKasaysayan ng Lahi, sebuah festival yang menampilkan sejarah FilipinaIa juga menyelenggarakan program-program sosial, seperti Revolusi Hijau, yang ditujukan untuk mencegah kelaparan dengan meminta masyarakat untuk menanam di taman-taman rumah, dan membuat program keluarga berencana nasional. Pada awal 1970an, ia mengambil kendali distribusi roti yang disebut nutribun, yang sebenarnya datang dari Agensi Amerika Serikat untuk Pembangunan Internasional (USAID).

Pada 1978, ia terpilih menjadi anggota Batasang Pambansa (Kongres Nasional) Sementara mewakili Kawasan IV-AIa juga terpilih sebagai Duta Besar Berkuasa Penuh dan Luar Biasa, membuatnya dapat melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, Uni Soviet, Yugoslavia, dan Kuba. Sepanjang perjalanannya, ia berteman dengan Richard Nixon, Muammar Gaddafi, Saddam Hussein, Fidel Castro, dan Joseph Tito. Ia berkunjung ke Irak untuk mengamankan minyak dan ke Libya untuk sebuah traktat perdamaian dengan Front Pembebasan Nasional Moro. Imelda Marcos memegang jabatan Menteri Pemukiman Manusia, membuatnya dapat memerintahkan pembangunan Pusat Kebudayaan Filipina, Pusat Jantung Filipina, Pusat Paru-Paru Filipina, Pusat Konvensi Internasional Filipina, Istana Kelapa, Pusat Film Manila, dan Taman Safari Calauit Ia membeli properti diManhattan pada 1980an, 

Pada 7 Februari 1986, pemilihan snap diadakan antara Ferdinand Marcos dan Corazon Aquino, janda Benigno Aquino JrMeskipun suaminya mengklaim kemenangan atas pemilihan tersebut, kebocoran jumlah suara menyebabkan protes massal yang kemudian dikenal sebagai Revolusi Kekuatan Rakyat. Pada 25 Februari, keluarga Marcos melarikan diri ke Hawaii. Setelah ia meninggalkan Istana Malacañang, ia diketahui meninggalkan 15 mantel bulu, 508 gaun, 1,000 tas tangan, dan pasang sepatu. Jumlah sepatu yang ia simpan diyakini mencapai 7,500 pasang. Namun, Time mengabarkan bahwa jumlahnya hanya 1,060 pasang.

Pada Oktober 1988, Ferdinand dan Imelda Marcos, bersama dengan delapan orang sejawatnya (termasuk Adnan Khashoggi, seorang pengusaha dan penyeludup senjata Arab Saudi yang diyakini terlibat dengan rezim suaminya), terindikasi oleh juri besar federal di Manhattan atas dakwaan pemerasan, persekongkolan, kecurangan dan menghalangi pencari keadilan. Pewaris lahan tembakau Doris Duke didakwa memberikan $5 juta untuk mantan Ibu Negara tersebut. Tim pembela pasangan Marcos dipimpin oleh jaksa pertahanan kejahatan Gerry Spence Aktor George Hamilton, seorang persekongkol tak terindikasi, yang memberikan pernyataan di sebuah pengadilan di bawah hak imunitas, menyatakan bahwa ia meraih $5.5 juta dari seorang teman sejawatnya  Pada Juli 1990, setelah pengadilan selama tiga bulan, ia terbebas dari seluruh dakwaan. Pada waktu itu, Ferdinand meninggal dalam pengasingan di Hawaii pada 28 September 1989.

Pada tahun berikutnya, ia maju untuk jabatan presiden dalampemilihan presiden pada 11 Mei 1992, yang berakhir dengan meraih peringkat ke-5 dari 7 kandidat Pada 8 Mei 1995, ia terpilih sebagai anggota kongres Leyte, mewakili distrik pertama, disamping menghadapi diskualifikasi perkara hukum dimana Pengadilan Tinggi menguntungkannya Ia kembali maju untuk jabatan presiden pada 11 Mei 1998, namun kemudian mengundurkan diri untuk mendukung pemenangnya Joseph Estrada dam ia meraih peringkat ke-9 dari 11 kandidat Pada November 2006, ia memulai usahanya sendiri, sebuah label mode yang meliputi perhiasan yang dirancang. Pada Maret 2008, ia didakwa atas tuduhan mengambil yang secara tak sah dari negara tersebut oleh Dewan Pengadilan Kawasan Manila karena alasan yang diragukan.
Marcos maju untuk distrik kedua Ilocos Norte dalam pemilihan pada 10 Mei 2010 untuk menggantikan putranya, Ferdinand Jr., yang maju untuk Senat di bawah naungan Partai Nacionalista. 
  Imelda markos mulai terkenal

Nama Imelda Marcos mulai dikenal publik sejak ia didapuk sebagai Ibu Negara dan suaminya, Ferdinand Marcos menjadi Presiden Filipina pada tahun 1965. Walau memegang tugas sebagai ibu negara dan bertanggung jawab pada kesejahteraan rakyatnya, tindakan yang dilakukan Imelda justru membuat  tercengang. Ia justru dinilai hidup bergelimang harta saat masih banyak rakyat Filipina yang berada di garis kemiskinan.

Imelda Romuáldez Marcos (lahir 2 Juli 1929; umur 87 tahun) adalah janda dari diktator Filipina Ferdinand Marcos,presiden ke-10. Ia menjabat sebagai Ibu Negara dari 1965 sampai 1986 pada masa kediktatoran suaminya. Ia masih menjadi salah satu politikus terkaya di Filipina melalui koleksi pakaian, karya seni, dan perhiasan miliknya, bersama uang di akun-akun bank di bawah pseudonim "Jane Ryan". Akibatnya, ia disebut sebagai kleptokrat oleh para pengkritiknya yang menuduhnya penjarah.
Marcos lahir di Manila namun berpindah ke Tacloban sebelum Perang Dunia II setelah kematian ibunya. Ia kembali ke Manila pada 1950 untuk menjalani kariernya sebagai penyanyi dan ratu kecantikan. Pada 1954, ia menikah dengan Ferdinand Marcos, yang menjadi presiden Filipina pada 1965, dan pada 1972 mendeklarasikan darurat militer. Sebagai ibu negara, ia membangun pengembangan di dalam dan di sekitaran metropolis Manila sementara menghabiskan sebagian waktunya ke luar negeri untuk kunjungan negara dan berbelanja.

Pembunuhan pemimpin oposisi Benigno Aquino Jr. pada 1983 menyebabkan massa berunjuk rasa yang kemudian berujung pada Revolusi Kekuatan Rakyat. Keluarga Marcos terpaksa mengasingkan diri, dan janda Aquino Corazondiangkat sebagai presiden. Setelah kematian suaminya Ferdinand, ia pulang ke Filipina dan kemudian terpilih empat kali dalam Dewan Perwakilan sebagai anggota kongres untuk Leyte pada 1995 dan untuk Ilocos Norte pada 2010, 2013 dan 2016.
Satu kisah yang menjadi sorotan publik adalah ketika ia berlibur ke New York, Roma dan Kopenhagen. Dalam waktu 90 hari liburannya, ia mampu menghabiskan US$ 7 juta atau Rp 93,3 miliar untuk belanja.ia menggunakan uang tersebut untuk membeli perhiasan, mobil mewah serta berbagai benda seni. Ketika berhenti di Bandar Udara San Fransisco, Imelda menghabiskan US$ 2000 atau Rp 26,7 juta untuk membeli permen karet.Bukan hanya baju dan perhiasan, Ibu negara satu ini ternyata senang membeli properti ketika bepergian. Dalam perjalanannya ke New York, ia juga membeli beberapa ged
Marcos dikenal karena sifat borosnya. Hal tersebut meliputi kepemilikan lebih dari seribu pasang sepatu, beberapa diantaranya sekarang disimpan di sebuah museum di Marikina. Ia bekerja sebagai perancang mode dan peragawati. Ia terkadang dijuluki sebagai "Kupu-Kupu Baja"
                                                                                                       Mochtadin si beted

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment