IMELDA MARKOS
Nama Imelda Marcos mulai dikenal
publik sejak ia didapuk sebagai Ibu Negara dan suaminya, Ferdinand Marcos
menjadi Presiden Filipina pada tahun 1965. Walau memegang tugas sebagai ibu
negara dan bertanggung jawab pada kesejahteraan rakyatnya, tindakan yang dilakukan
Imelda justru membuat tercengang. Ia justru dinilai hidup bergelimang
harta saat masih banyak rakyat Filipina yang berada di garis kemiskinan.
Imelda Romuáldez Marcos (lahir 2
Juli 1929; umur 87 tahun) adalah janda dari diktator Filipina Ferdinand
Marcos,presiden ke-10. Ia menjabat sebagai Ibu Negara dari 1965
sampai 1986 pada masa kediktatoran suaminya. Ia masih menjadi salah
satu politikus terkaya di Filipina melalui koleksi pakaian, karya seni, dan
perhiasan miliknya, bersama uang di akun-akun bank di bawah pseudonim
"Jane Ryan". Akibatnya, ia disebut sebagai kleptokrat oleh
para pengkritiknya yang menuduhnya penjarah.
Marcos lahir di Manila namun
berpindah ke Tacloban sebelum Perang Dunia II setelah kematian
ibunya. Ia kembali ke Manila pada 1950 untuk menjalani kariernya sebagai
penyanyi dan ratu kecantikan. Pada 1954, ia menikah dengan Ferdinand Marcos,
yang menjadi presiden Filipina pada 1965, dan pada 1972 mendeklarasikan darurat
militer. Sebagai ibu negara, ia membangun pengembangan di dalam dan di
sekitaran metropolis Manila sementara menghabiskan sebagian waktunya ke luar
negeri untuk kunjungan negara dan berbelanja.
Pembunuhan pemimpin oposisi Benigno
Aquino Jr. pada 1983 menyebabkan massa berunjuk rasa yang kemudian
berujung pada Revolusi Kekuatan Rakyat. Keluarga Marcos terpaksa
mengasingkan diri, dan janda Aquino Corazondiangkat sebagai presiden.
Setelah kematian suaminya Ferdinand, ia pulang ke Filipina dan kemudian
terpilih empat kali dalam Dewan Perwakilan sebagai anggota kongres
untuk Leyte pada 1995 dan untuk Ilocos Norte pada 2010,
2013 dan 2016.
Satu kisah yang menjadi sorotan publik
adalah ketika ia berlibur ke New York, Roma dan Kopenhagen. Dalam waktu 90 hari
liburannya, ia mampu menghabiskan US$ 7 juta atau Rp 93,3 miliar untuk belanja.ia
menggunakan uang tersebut untuk membeli perhiasan, mobil mewah serta berbagai
benda seni. Ketika berhenti di Bandar Udara San Fransisco, Imelda menghabiskan
US$ 2000 atau Rp 26,7 juta untuk membeli permen karet.Bukan hanya baju dan
perhiasan, Ibu negara satu ini ternyata senang membeli properti ketika
bepergian. Dalam perjalanannya ke New York, ia juga membeli beberapa ged
Marcos dikenal karena sifat borosnya.
Hal tersebut meliputi kepemilikan lebih dari seribu pasang sepatu,
beberapa diantaranya sekarang disimpan di sebuah museum di Marikina. Ia
bekerja sebagai perancang mode dan peragawati. Ia terkadang dijuluki sebagai
"Kupu-Kupu Baja"
Awal kehidupan
Imelda Remedios Visitación Romuáldez y
Trinidad lahir pada 2 Juli 1929, di Manila, Filipina dari
pasangan Remedios Trinidad (meninggal pada 1938) dan Vicente
Romuáldez Pamannya adalah Hakim Asosiasi Dewan Tinggi FilipinaNorberto
Romuáldez. Leluhur pihak ayah Romuáldez berasal dari keluarga pemilik
lahan di Tolosa, Leyte dengan darah campuran Visayan dan Spanyol Ia
memiliki lima saudara lainnya, termasuk Benjamin
Romualdez (1930–2012). Setelah ibunya meninggal pada 1938, keluarganya
berpindah ke Tacloban Ia mengklaim bahwa ia bertemu dengan Douglas
MacArthur ketika ia mendarat di Tacloban pada akhir Ia dapat
berbicara dalam bahasa Tagalog dan Inggris, bahasa-bahasa di
Manila, serta Waray, bahasa di Tacloban. Ia adalah penganut Katolik Roma.
pada 1950 atas
permintaan sepupunya Daniel Z. Romualdez, dimana ia bekerja di sebuah toko
musik di jalan Escolta sebagai penyanyi untuk menghibur para
pelanggan. Ia ikut kontes kecantikan Miss Manila dimana ia meraih peringkat
kedua namun dijuluki Muse dari Manila setelah meraih hasilnya. Ia sempat
berkencan dengan Benigno Aquino, Jr. pada awal 1950an sebelum ia bertemu dengan
calon suaminya Pada 1 Mei 1954, ia menikah dengan Ferdinand
Marcos, seorang anggota Partai Nacionalista dari Ilocos
Norte. Pernikahan tersebut dikaruniai empat anak: Imee (lahir
pada 12 November 1955), Ferdinand Jr. (lahir pada 13 September 1957),
dan Irene(lahir pada 16 September 1960) dan seorang putri angkat yang
bernama Aimee
Sebagai Ibu Negara, ia menjadi
"setengah bagian lainnya dari kediktatoran suami-istri Ia menuai
kontroversi setelah sebuah upaya pembunuhan terhadap dirinya yang terjadi pada
7 Desember 1972, ketika seorang ajudan berusaha untuk menusuknya dengan sebuah pisau
bolo namun ditembak oleh polisi. Motifnya dikatakan karena perannya
dalam kepresidenan suaminya namun pembangkang hak asasi manusia percaya bahwa
peristiwa tersebut diatur oleh pemerintah.
Marcos mengadakan acara-acara publik
menggunakan kas negara untuk meningkatkan citra dirinya dan suaminya. Ia
menyelenggarakan kontes kecantikanMiss Universe 1974 di Manila, yang
memerintahkan pembangunan Folk Arts Theater dalam waktu kurang dari
tiga tahun Ia menyelenggarakanKasaysayan ng Lahi, sebuah
festival yang menampilkan sejarah FilipinaIa juga menyelenggarakan
program-program sosial, seperti Revolusi Hijau, yang ditujukan untuk
mencegah kelaparan dengan meminta masyarakat untuk menanam di taman-taman
rumah, dan membuat program keluarga berencana nasional. Pada awal 1970an,
ia mengambil kendali distribusi roti yang disebut nutribun, yang sebenarnya
datang dari Agensi Amerika Serikat untuk Pembangunan
Internasional (USAID).
Pada 1978, ia terpilih menjadi
anggota Batasang Pambansa (Kongres Nasional) Sementara mewakili Kawasan
IV-AIa juga terpilih sebagai Duta Besar Berkuasa Penuh dan Luar
Biasa, membuatnya dapat melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, Uni
Soviet, Yugoslavia, dan Kuba. Sepanjang perjalanannya, ia berteman
dengan Richard Nixon, Muammar Gaddafi, Saddam Hussein, Fidel Castro,
dan Joseph Tito. Ia berkunjung ke Irak untuk mengamankan minyak
dan ke Libya untuk sebuah traktat perdamaian dengan Front
Pembebasan Nasional Moro. Imelda Marcos memegang jabatan Menteri Pemukiman
Manusia, membuatnya dapat memerintahkan pembangunan Pusat Kebudayaan
Filipina, Pusat Jantung Filipina, Pusat Paru-Paru Filipina, Pusat Konvensi
Internasional Filipina, Istana Kelapa, Pusat Film Manila, dan Taman
Safari Calauit Ia membeli properti diManhattan pada 1980an,
Pada 7 Februari 1986, pemilihan
snap diadakan antara Ferdinand Marcos dan Corazon Aquino, janda
Benigno Aquino JrMeskipun suaminya mengklaim kemenangan atas pemilihan
tersebut, kebocoran jumlah suara menyebabkan protes massal yang kemudian
dikenal sebagai Revolusi Kekuatan Rakyat. Pada 25 Februari, keluarga
Marcos melarikan diri ke Hawaii. Setelah ia meninggalkan Istana
Malacañang, ia diketahui meninggalkan 15 mantel bulu, 508 gaun, 1,000 tas
tangan, dan pasang sepatu. Jumlah sepatu yang ia simpan diyakini mencapai 7,500
pasang. Namun, Time mengabarkan bahwa jumlahnya hanya
1,060 pasang.
Pada Oktober 1988, Ferdinand dan
Imelda Marcos, bersama dengan delapan orang sejawatnya (termasuk Adnan
Khashoggi, seorang pengusaha dan penyeludup senjata Arab Saudi yang diyakini
terlibat dengan rezim suaminya), terindikasi oleh juri besar
federal di Manhattan atas dakwaan pemerasan, persekongkolan,
kecurangan dan menghalangi pencari keadilan. Pewaris lahan tembakau Doris
Duke didakwa memberikan $5 juta untuk mantan Ibu Negara tersebut. Tim
pembela pasangan Marcos dipimpin oleh jaksa pertahanan kejahatan Gerry
Spence Aktor George Hamilton, seorang persekongkol tak
terindikasi, yang memberikan pernyataan di sebuah pengadilan di bawah hak imunitas,
menyatakan bahwa ia meraih $5.5 juta dari seorang teman sejawatnya Pada
Juli 1990, setelah pengadilan selama tiga bulan, ia terbebas dari seluruh
dakwaan. Pada waktu itu, Ferdinand meninggal dalam pengasingan di Hawaii pada
28 September 1989.
Pada tahun berikutnya, ia maju untuk
jabatan presiden dalampemilihan presiden pada 11 Mei 1992, yang berakhir dengan
meraih peringkat ke-5 dari 7 kandidat Pada 8 Mei 1995, ia
terpilih sebagai anggota kongres Leyte, mewakili distrik pertama,
disamping menghadapi diskualifikasi perkara hukum dimana Pengadilan Tinggi
menguntungkannya Ia kembali maju untuk jabatan presiden pada 11 Mei
1998, namun kemudian mengundurkan diri untuk mendukung pemenangnya Joseph
Estrada dam ia meraih peringkat ke-9 dari 11 kandidat Pada November
2006, ia memulai usahanya sendiri, sebuah label mode yang meliputi perhiasan
yang dirancang. Pada Maret 2008, ia didakwa atas tuduhan mengambil yang
secara tak sah dari negara tersebut oleh Dewan Pengadilan Kawasan Manila karena
alasan yang diragukan.
Marcos maju untuk distrik
kedua Ilocos Norte dalam pemilihan pada 10 Mei 2010 untuk
menggantikan putranya, Ferdinand Jr., yang maju untuk Senat di bawah
naungan Partai Nacionalista.
Imelda
markos mulai terkenal
Imelda Romuáldez
Marcos (lahir 2 Juli 1929; umur 87 tahun) adalah janda
dari diktator Filipina Ferdinand
Marcos,presiden ke-10. Ia menjabat sebagai Ibu Negara dari
1965 sampai 1986 pada masa kediktatoran suaminya. Ia masih menjadi
salah satu politikus terkaya di Filipina melalui koleksi pakaian, karya seni,
dan perhiasan miliknya, bersama uang di akun-akun bank di bawah pseudonim
"Jane Ryan". Akibatnya, ia disebut sebagai kleptokrat oleh
para pengkritiknya yang menuduhnya penjarah.
Marcos lahir
di Manila namun berpindah ke Tacloban sebelum Perang Dunia
II setelah kematian ibunya. Ia kembali ke Manila pada 1950 untuk menjalani
kariernya sebagai penyanyi dan ratu kecantikan. Pada 1954, ia menikah dengan
Ferdinand Marcos, yang menjadi presiden Filipina pada 1965, dan pada 1972
mendeklarasikan darurat militer. Sebagai ibu negara, ia membangun
pengembangan di dalam dan di sekitaran metropolis Manila sementara menghabiskan
sebagian waktunya ke luar negeri untuk kunjungan negara dan berbelanja.
Pembunuhan pemimpin
oposisi Benigno Aquino Jr. pada 1983 menyebabkan massa berunjuk rasa
yang kemudian berujung pada Revolusi Kekuatan Rakyat. Keluarga Marcos
terpaksa mengasingkan diri, dan janda Aquino Corazondiangkat sebagai presiden.
Setelah kematian suaminya Ferdinand, ia pulang ke Filipina dan kemudian
terpilih empat kali dalam Dewan Perwakilan sebagai anggota kongres
untuk Leyte pada 1995 dan untuk Ilocos Norte pada 2010,
2013 dan 2016.
Satu kisah yang menjadi sorotan
publik adalah ketika ia berlibur ke New York, Roma dan Kopenhagen. Dalam waktu
90 hari liburannya, ia mampu menghabiskan US$ 7 juta atau Rp 93,3 miliar untuk
belanja.ia menggunakan uang tersebut untuk membeli perhiasan, mobil mewah serta
berbagai benda seni. Ketika berhenti di Bandar Udara San Fransisco, Imelda
menghabiskan US$ 2000 atau Rp 26,7 juta untuk membeli permen karet.Bukan hanya
baju dan perhiasan, Ibu negara satu ini ternyata senang membeli properti ketika
bepergian. Dalam perjalanannya ke New York, ia juga membeli beberapa ged
Marcos dikenal karena sifat
borosnya. Hal tersebut meliputi kepemilikan lebih dari seribu
pasang sepatu, beberapa diantaranya sekarang disimpan di sebuah museum
di Marikina. Ia bekerja sebagai perancang mode dan peragawati. Ia
terkadang dijuluki sebagai "Kupu-Kupu Baja"
Mochtadin si beted
No comments:
Post a Comment